Menperin : Indonesia Masih Lama Butuh Mobil Listrik
A
A
A
JAKARTA - Seiring pertumbuhan teknologi yang semakin pesat membuat hal ini memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap industri automotif. Pasalnya para pelaku industri automotif kini tengah berlomba-lomba untuk menciptakan mobil listrik sebagai kendaraan ramah lingkungan.
Hanya saja untuk penyebaran mobil listrik saat ini masih terbatas di negara-negara maju yang telah siap dengan infrastrukturnya. Lalu bagaimana dengan Indonesia, Menteri Perindustrian (Menperin) Republik Indonesia, Saleh Husein mengatakan, Indonesia masih butuh waktu lama untuk kearah sana.
"Bicara mobil listrik saya kira kita masih lama, sebab industri automotif itu padat modal. Kalau hanya membuat satu mobil untuk riset saja tidak masalah. Tapi kalau untuk produksi masal tentu butuh waktu dan modal yang besar. Jadi saya rasa kita tidak perlu terburu-buru untuk mengikuti euforia yang ada saat ini akan mobil listrik," ujar Menperin, (11/3).
Lebih lanjut, dirinya menambahkan, memang beberapa industri automotif di negara lain seperti Jepang sudah menyiapkan mobil listrik. Bahkan China memang sudah produksi untuk massal tapi kita juga belum tau kualitasnya seperti apa. Dalam hal ini Menperin menegaskan bahwa sebaiknya Indonesia fokus dulu pada segi infrastruktur.
"Untuk menghadapi mobil listrik tentu yang paling utama kita perlu persiapan infrastruktur dan ini juga berkaitan dengan Kementerian lain bukan perindustrian saja. Sehingga ketika mobil listrik sudah diproduksi secara massal, infrastruktur pendukungnya juga sudah siap," tegasnya.
Hanya saja untuk penyebaran mobil listrik saat ini masih terbatas di negara-negara maju yang telah siap dengan infrastrukturnya. Lalu bagaimana dengan Indonesia, Menteri Perindustrian (Menperin) Republik Indonesia, Saleh Husein mengatakan, Indonesia masih butuh waktu lama untuk kearah sana.
"Bicara mobil listrik saya kira kita masih lama, sebab industri automotif itu padat modal. Kalau hanya membuat satu mobil untuk riset saja tidak masalah. Tapi kalau untuk produksi masal tentu butuh waktu dan modal yang besar. Jadi saya rasa kita tidak perlu terburu-buru untuk mengikuti euforia yang ada saat ini akan mobil listrik," ujar Menperin, (11/3).
Lebih lanjut, dirinya menambahkan, memang beberapa industri automotif di negara lain seperti Jepang sudah menyiapkan mobil listrik. Bahkan China memang sudah produksi untuk massal tapi kita juga belum tau kualitasnya seperti apa. Dalam hal ini Menperin menegaskan bahwa sebaiknya Indonesia fokus dulu pada segi infrastruktur.
"Untuk menghadapi mobil listrik tentu yang paling utama kita perlu persiapan infrastruktur dan ini juga berkaitan dengan Kementerian lain bukan perindustrian saja. Sehingga ketika mobil listrik sudah diproduksi secara massal, infrastruktur pendukungnya juga sudah siap," tegasnya.
(dol)