Mazda Tak Tertarik Bikin Mobil Otonom
A
A
A
BANDUNG - Di tengah langkah sejumlah produsen automotif mengembangkan mobil otonom (self drive), Mazda mengaku belum tertarik mengembangkan kendaraan tanpa pengemudi tersebut. Mereka melihat berkendara adalah seni mengemudi yang ingin dinikmati sebagian besar pemilik kendaraan.
"Kami melihat berkendara itu adalah sebuah aktivitas yang ingin dinikmati semua orang. Di mana orang ingin menikmati bagaimana kenyamanan berkendara. Bagaimana mengendalikan tunggangannya dan berakselerasi. Karena itu, Mazda tidak mengembangkan mobil otonom," ujar Senior Marketing Manager PT Mazda Motor Indonesia, Astrid Ariani Wijana, di sela-sela rangkaian kegiatan bertajuk “Mazda Drive a Life”, pada 18-19 Maret 2016.
Dia menuturkan banyak pihak yang memperkirakan mobil otonom paling cepat akan produksi masal sekitar 50 tahun mendatang. Di mana saat ini semua masih dalam uji coba dan riset. Untuk itu, mobil konvensial masih menjadi pilihan utama dalam penetrasi pasar.
"Kita melihat mobil konvesional masih akan berjalan dan menjadi pilihan utama. Dari segi bisnis, kita juga melihat dari aspek pengembangan, pengujian dan riset membutuhkan dana yang membutuhkan dana besar. Selanjutnya, apakah harga masuk sesuai pasar," ujarnya.
Mengenai mobil listrik, Mazda juga belum mengembangkan ke arah itu. Menurut Astri, mesin Skyactiv saat ini masih yang terbaik. Hal ini mendapat pengakuan dari pasar Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Apalagi Mazda juga masih mengembangkan teknologinya lebih efisien, memiliki performa tinggi dan ramah lingkungan.
"Kami melihat berkendara itu adalah sebuah aktivitas yang ingin dinikmati semua orang. Di mana orang ingin menikmati bagaimana kenyamanan berkendara. Bagaimana mengendalikan tunggangannya dan berakselerasi. Karena itu, Mazda tidak mengembangkan mobil otonom," ujar Senior Marketing Manager PT Mazda Motor Indonesia, Astrid Ariani Wijana, di sela-sela rangkaian kegiatan bertajuk “Mazda Drive a Life”, pada 18-19 Maret 2016.
Dia menuturkan banyak pihak yang memperkirakan mobil otonom paling cepat akan produksi masal sekitar 50 tahun mendatang. Di mana saat ini semua masih dalam uji coba dan riset. Untuk itu, mobil konvensial masih menjadi pilihan utama dalam penetrasi pasar.
"Kita melihat mobil konvesional masih akan berjalan dan menjadi pilihan utama. Dari segi bisnis, kita juga melihat dari aspek pengembangan, pengujian dan riset membutuhkan dana yang membutuhkan dana besar. Selanjutnya, apakah harga masuk sesuai pasar," ujarnya.
Mengenai mobil listrik, Mazda juga belum mengembangkan ke arah itu. Menurut Astri, mesin Skyactiv saat ini masih yang terbaik. Hal ini mendapat pengakuan dari pasar Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Apalagi Mazda juga masih mengembangkan teknologinya lebih efisien, memiliki performa tinggi dan ramah lingkungan.
(dmd)