Volkswagen dan Porsche Lakukan Recall 800 Unit Mobil
A
A
A
STUTTGART - Berita kurang sedap datang dari dua produsen mobil asal Jerman yaitu Volkswagen dan Porsche. Pasalnya mereka harus melakukan recall atau penarikan sebanyak 800 ribu unit mobil mereka.
Bukan tanpa alasan, pasalnya mobil sebanyak itu mengalami cacat produksi atau kesalahan perakitan pada bagian pedal. Varian mobil yang terkena ditarik adalah VW Touareg dan Porsche Cayenne.
Seperti dilansir dari Autoevolution, Jumat (25/3/2016), bagian pedal terdapat kelonggaran pada bracket, hal tersebut sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan. Dua pabrikan Jerman ini akan segera bertindak melakukan pengecekan pada bagian tersebut.
Pihak dealer akan segera menghubungi para konsumen untuk segera memperbaiki mobil mereka. Dibutuhkan waktu kurang lebih 30 menit untuk melakukan perbaikan ini setiap mobilnya, dan konsumen tidak akan dipungut biaya alias gratis.
Penarikan mobil bermasalah ini dilakukan secara global untuk mobil produksi 2011 hingga 2016. Sebanyak 409 ribu unit diantaranya merupakan model Porsche Cayenne. Tidak menutup kemungkinan Indonesia juga terkena imbas karena kenuanya juga dijual di Indonesia.
Bukan tanpa alasan, pasalnya mobil sebanyak itu mengalami cacat produksi atau kesalahan perakitan pada bagian pedal. Varian mobil yang terkena ditarik adalah VW Touareg dan Porsche Cayenne.
Seperti dilansir dari Autoevolution, Jumat (25/3/2016), bagian pedal terdapat kelonggaran pada bracket, hal tersebut sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan. Dua pabrikan Jerman ini akan segera bertindak melakukan pengecekan pada bagian tersebut.
Pihak dealer akan segera menghubungi para konsumen untuk segera memperbaiki mobil mereka. Dibutuhkan waktu kurang lebih 30 menit untuk melakukan perbaikan ini setiap mobilnya, dan konsumen tidak akan dipungut biaya alias gratis.
Penarikan mobil bermasalah ini dilakukan secara global untuk mobil produksi 2011 hingga 2016. Sebanyak 409 ribu unit diantaranya merupakan model Porsche Cayenne. Tidak menutup kemungkinan Indonesia juga terkena imbas karena kenuanya juga dijual di Indonesia.
(dol)