Mitsubishi Berikan Keterangan yang Mengejutkan Terkait Manipulasi BBM

Rabu, 27 April 2016 - 14:42 WIB
Mitsubishi Berikan Keterangan...
Mitsubishi Berikan Keterangan yang Mengejutkan Terkait Manipulasi BBM
A A A
TOKYO - Kabar mengejutkan datang dari pabrikan mobil asal Jepang Mitsubishi Motors, yang telah menggelar konferensi pers terkait pelanggaran uji efisiensi bahan bakar minyak (BBM) di Jepang, Selasa (26/4/2016). Pihak perusahaan tersebut telah mengakui menggunakan metode pengujian bahan bakar yang tak sesuai dengan regulasi yang ditetapkan, selama 25 tahun.

Pengumuman mengejutkan ini dibuat, hampir satu minggu setelah produsen mobil terbesar keenam di Jepang tersebut mengungkapkan bahwa pihaknya telah memalsukan data uji ekonomi bahan bakar. Akibat maslah ini, setidaknya Mitsubishi telah kehilangan setengah dari nilai pasarnya sejak pengumuman tersebut.

Dilansir dari Worldcarfans, Rabu (27/4/2016), dalam pernyataan sebelumnya, Mitsubishi mengaku telah menggunakan metode pengujian yang tidak sesuai dengan peraturan Jepang sejak tahun 1991. Pihak perusahaan beranggapan, daripada menggunakan metode pengujian yang berlaku di pasar domestik. Pihaknya lebih memilih untuk melakukan tes ekonomi bahan bakar menggunakan standar Amerika Serikat (AS).

Dimana Mitsubishi menganggap perbedaan keduanya cukup signifikan, pasar Jepang lebih berfokus pada berkendara di kota. Sedangkan AS lebih menekankan pada mengemudi di jalan raya. Hal ini jelas menunjukkan perbedaan dimana mengemudi di dalam kota akan menelan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi ketimbang mengemudi di jalan raya dengan kecepatan stabil.

Sayangnya MMC tidak bisa menjelaskan berapa jumlah unit yang diuji dengan cara yang salah sejak 25 tahun lalu. Jumlah yang baru terbaca saat ini yakni 625.000 unit, terdiri dari model Mitsubishi ek Wagon dan Ek Space serta model Nissan Day dan Dayz Roox.

Untuk mengatasi masalah ini sesegera mungkin, Mitsubishi telah membentuk sebuah komite penyelidikan khusus yang terdiri dari para ahli. Setidaknya selama tiga bulan ke depan, orang-orang ini akan bertugas untuk mengungkap fakta-fakta yang terjadi selama ini.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 4.2036 seconds (0.1#10.140)