Mitsubishi: Indonesia Aman dari Masalah Skandal BBM

Senin, 02 Mei 2016 - 17:32 WIB
Mitsubishi: Indonesia Aman dari Masalah Skandal BBM
Mitsubishi: Indonesia Aman dari Masalah Skandal BBM
A A A
JAKARTA - Kabar mengenai kasus manipulasi bahan bakar yang menimpa merek Mitsubishi tak bisa dipungkiri membuat resah para pemilik merek ini. Sebanyak 625.000-an unit yang terkena kasus, yang terdiri empat produk mini car produksi MMC yaitu eK Wagon dan eK Space. Serta dua produk lainnya adalah Dayz dan Dayz Rooz, produksi MMC dan dipasok kepada NMC. Semua produk sudah terjual dan tersebar secara global, termasuk Jepang.

Menyikapi kasus ini Mitsubishi Motors Corporation (MMC) membentuk komite investigasi dimana semua anggota pencari fakta tersebut tidak memiliki kepentingan pribadi dengan perusahaannya, tujuannya untuk mendapatkan hasil secara fair. Bahkan pihak MMC melakukan investigasi lebih mendetail, termasuk pada model-model lain yang dijual di seluruh dunia. Sebenarnya hal ini sudah disebutkan dalam pernyataan resminya pada 20 April 2016 lalu.

PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) sebagai pemegang merek Mitsubishi di Indonesia juga telah menegaskan melalui Hisashi Ishimaki, Presiden Direktur KTB. Mengutip penjelasan eksekutif MMC saat konferensi pers di Jepang, Hisashi mengungkapkan semua model akan ikut diinvestigasi, termasuk model-model yang dipasarkan di Indonesia.

"Komite investigasi sudah dibentuk, dan penyelidikan sudah dimulai. Kami belum tahu hasilnya, jadi kami belum bisa memprediksi efeknya untuk pasar Indonesia," ujar Ishimaki.

Dia juga menambahkan, masalah ini tak tak akan berdampak untuk Indonesia, pasalnya regulasi di Indonesia tidak mewajibkan merek untuk mendaftarkan klaim konsumsi bahan bakar, kecuali mobil Low Cost Green Car (LCGC).

"Kami tidak menjual mobil LCGC, dan model yang kami jual di sini ada yang CBU, dan ada juga yang rakitan lokal. Kami tidak pernah mengiklankan konsumsi pada brosur tentang klaim konsumsi BBM," ujar Ishimaki.

Tak menutup kemungkinan beberapa produk yang dipasarkan di Indonesia juga akan dilakukan pemeriksaan namun, hasil uji hanya sebagai laporan interen perusahaan. Sekali lagi, karena Indonesia tak menerapkan regulasi yang mewajibkan merek untuk mendaftarkan klaim konsumsi bahan bakar.

KTB berjanji akan transparan dan tidak menutup informasi apa pun terkait permasalahan ini. Ishimaki mengatakan, begitu ada hasil resmi penyelidikan dari Jepang, atau perkembangan terkait masalah ini kemudian diumumkan, pihaknya siap meneruskannya ke konsumen. Sementara untuk investasi Mitsubishi di Indonesia juga tidak akan terpengaruh dan akan terus berjalan.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1321 seconds (0.1#10.140)