Ramadhan, Penjualan Motor Niaga Viar Diprediksi Turun
A
A
A
SEMARANG - Selama Ramadhan ini, PT Triangle Motorindo selaku produsen sepeda motor roda tiga merk Viar memprediksi penjualan akan turun 5 %, terutama kendaraan roda tiga. Hal ini diungkapkan manager marketing PT Triangle Motorindo Dwiyanto, kalau penurunan penjualan sepeda motor roda tiga karena saat Ramadhan masyarakat memilih untuk menahan pengeluaran.
"Namun kami tetap berusaha untuk meningkatkan penjualan. Kami melakukan berbagai kegiatan promosi, seperti dengan menggelar Viar jelajah Indonesia timur maupun Viar Jelajah Indonesia.
Ia mengaku tidak begitu merisaukan penurunan tersebut karena saat selesai Lebaran dipastikan penjualan akan kembali seperti semula. Di tengah kondisi pasar automotif yang kurang bergairah saat ini justru Viar mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Penjualan Viar sejak Januari sampai Mei 2016 tumbuh 15 %.
"Baik roda dua, tiga maupun ATV, saat ini rata-rata penjualan untuk wilayah Semarang dan sekitarnya berkisar 550 unit per bulan. Kontribusi terbesar masih disumbang oleh roda tiga sekitar 65% disusul trail 25% dan sisanya produk lain,"jelasnya.
Ia mengaku, meski tumbuh namun pertumbuhan tersebut belum sesuai dengan target tahun ini dimana penjualan ditargetkan mampu tumbuh 20-30% year on year.
"Kondisi ekonomi yang belum pulih sepenuhnya, membuat masyarakat menunda membeli sepeda motor niaga,"imbuhnya.
"Sebaliknya, sekarang kontribusi trail justru naik. Mungkin karena masyarakat sudah mulai tahu kualitas dari produk viar dari hasil kompetisi atau event motocross yang sering kami ikuti," imbuhnya.
Factory Manager PT Triangle Motorindo, Agus Julianto, menambahkan, pada 2015 lalu Viar mampu tumbuh 10% meski tahun lalu pasar automotif turun akibat pelambatan ekonomi.
Ia menyebutkan, total produksi 2015 sekitar 40 ribu unit Kontribusi besar adalah roda tiga sebesar 50% motor trail 30 % dan sisanya produk lain seperti matic maupun ATV.
"Pulau Jawa menjadi daerah yang paling banyak memesan produk Viar dengan kontribusi 40%, sisanya wilayah lain seperti Sulawesi, dan Kalimantan,"tambahnya.
Di Pulau Jawa, kontribusi Jateng berada di urutan ketiga setelah Jabodetabek dan Jatim dengan penjualan rata-rata perbulan sekitar 1.000 unit."Tahun ini kami menargetkan penjualan di Jateng naik 20-30%,"imbuhnya.
"Namun kami tetap berusaha untuk meningkatkan penjualan. Kami melakukan berbagai kegiatan promosi, seperti dengan menggelar Viar jelajah Indonesia timur maupun Viar Jelajah Indonesia.
Ia mengaku tidak begitu merisaukan penurunan tersebut karena saat selesai Lebaran dipastikan penjualan akan kembali seperti semula. Di tengah kondisi pasar automotif yang kurang bergairah saat ini justru Viar mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Penjualan Viar sejak Januari sampai Mei 2016 tumbuh 15 %.
"Baik roda dua, tiga maupun ATV, saat ini rata-rata penjualan untuk wilayah Semarang dan sekitarnya berkisar 550 unit per bulan. Kontribusi terbesar masih disumbang oleh roda tiga sekitar 65% disusul trail 25% dan sisanya produk lain,"jelasnya.
Ia mengaku, meski tumbuh namun pertumbuhan tersebut belum sesuai dengan target tahun ini dimana penjualan ditargetkan mampu tumbuh 20-30% year on year.
"Kondisi ekonomi yang belum pulih sepenuhnya, membuat masyarakat menunda membeli sepeda motor niaga,"imbuhnya.
"Sebaliknya, sekarang kontribusi trail justru naik. Mungkin karena masyarakat sudah mulai tahu kualitas dari produk viar dari hasil kompetisi atau event motocross yang sering kami ikuti," imbuhnya.
Factory Manager PT Triangle Motorindo, Agus Julianto, menambahkan, pada 2015 lalu Viar mampu tumbuh 10% meski tahun lalu pasar automotif turun akibat pelambatan ekonomi.
Ia menyebutkan, total produksi 2015 sekitar 40 ribu unit Kontribusi besar adalah roda tiga sebesar 50% motor trail 30 % dan sisanya produk lain seperti matic maupun ATV.
"Pulau Jawa menjadi daerah yang paling banyak memesan produk Viar dengan kontribusi 40%, sisanya wilayah lain seperti Sulawesi, dan Kalimantan,"tambahnya.
Di Pulau Jawa, kontribusi Jateng berada di urutan ketiga setelah Jabodetabek dan Jatim dengan penjualan rata-rata perbulan sekitar 1.000 unit."Tahun ini kami menargetkan penjualan di Jateng naik 20-30%,"imbuhnya.
(dol)