AHM Kembangkan Sociopreneurship Bersama Kelompok Difabel
A
A
A
JAKARTA - PT Astra Honda Motor (AHM) mengembangkan sociopreneurship untuk kelompok difabel melalui program Mitra Satu Hati. Program ini diimplementasikan dengan memberikan bantuan modal dan pelatihan untuk Kelompok Kreatifitas Disabilitas Bandung (KKDB), Jawa Barat yang bercita-cita dapat memproduksi kaki palsu untuk penyandang disabilitas lainnya.
Konsep sociopreneurship ini dikembangkan dengan mengajari KKDB mengelola sebuah usaha. Anggota KKDB yang memiliki keahlian memproduksi kaki palsu akan memanfaatkan hasil keuntungan usaha ini untuk membantu penyandang disabilitas yang ingin memiliki kaki palsu secara gratis.
Program Mitra Satu Hati digulirkan dengan memberikan modal awal usaha untuk KKDB senilai Rp 47 juta. Dimanfaatkan untuk sewa tempat penjualan, pembelian beras dari petani, dan pembelian perlengkapan pendukung transaksi jual beli.
Pencanangan program ini dilakukan pertama kali di Bandung, Jawa Barat pada awal Juni 2016 dengan menggandeng Sinergi Foundation (SF). Melalui pogram ini, anggota KKDB mendapatkan pelatihan teknik manajerial, pengelolaan keuangan, serta teknik dasar pemasaran dan bantuan finansial atau modal usaha.
Deputy Head of Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan komitmen untuk membantu orang lain melalui pembuatan kaki palsu dari KKDB merupakan modal utama dalam implementasi socioenterpreunership. Karena itu, program ini diharapkan dapat menjadi jembatan yang mengantarkan mereka mewujudkan keinginannya melalui pengelolaan sebuah usaha secara profesional.
“Kami ingin menemani masyarakat mewujudkan mimpi, termasuk kalangan difable. Program Mitra Satu Hati ini kami harapkan mampu menjadi stimulan untuk beraneka program sejenis yang memberdayakan masyarakat dengan tetap mengembangkan jiwa kepedulian sosial,” ujarnya dalam keterangan resminya Kamis (23/6/2016).
Dalam mendukung peningkatan pemberdayaan masyarakat, AHM menggandeng berbagai pihak yang terkait. Memberikan modal usaha, pelatihan, hingga pembinaan bagi masyarakat. Hasilnya disalurkan untuk pengembangan bisnis tahap lanjut serta juga dialokasikan khusus untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat sekitarnya.
"Bersama Mitra Satu Hati, kami ingin dapat berkontribusi meningkatkan kompetensi dan daya saing sumber daya manusia Indonesia di berbagai bidang, terutama di bidang ekonomi," tutup A. Muhibbuddin.
Konsep sociopreneurship ini dikembangkan dengan mengajari KKDB mengelola sebuah usaha. Anggota KKDB yang memiliki keahlian memproduksi kaki palsu akan memanfaatkan hasil keuntungan usaha ini untuk membantu penyandang disabilitas yang ingin memiliki kaki palsu secara gratis.
Program Mitra Satu Hati digulirkan dengan memberikan modal awal usaha untuk KKDB senilai Rp 47 juta. Dimanfaatkan untuk sewa tempat penjualan, pembelian beras dari petani, dan pembelian perlengkapan pendukung transaksi jual beli.
Pencanangan program ini dilakukan pertama kali di Bandung, Jawa Barat pada awal Juni 2016 dengan menggandeng Sinergi Foundation (SF). Melalui pogram ini, anggota KKDB mendapatkan pelatihan teknik manajerial, pengelolaan keuangan, serta teknik dasar pemasaran dan bantuan finansial atau modal usaha.
Deputy Head of Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan komitmen untuk membantu orang lain melalui pembuatan kaki palsu dari KKDB merupakan modal utama dalam implementasi socioenterpreunership. Karena itu, program ini diharapkan dapat menjadi jembatan yang mengantarkan mereka mewujudkan keinginannya melalui pengelolaan sebuah usaha secara profesional.
“Kami ingin menemani masyarakat mewujudkan mimpi, termasuk kalangan difable. Program Mitra Satu Hati ini kami harapkan mampu menjadi stimulan untuk beraneka program sejenis yang memberdayakan masyarakat dengan tetap mengembangkan jiwa kepedulian sosial,” ujarnya dalam keterangan resminya Kamis (23/6/2016).
Dalam mendukung peningkatan pemberdayaan masyarakat, AHM menggandeng berbagai pihak yang terkait. Memberikan modal usaha, pelatihan, hingga pembinaan bagi masyarakat. Hasilnya disalurkan untuk pengembangan bisnis tahap lanjut serta juga dialokasikan khusus untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat sekitarnya.
"Bersama Mitra Satu Hati, kami ingin dapat berkontribusi meningkatkan kompetensi dan daya saing sumber daya manusia Indonesia di berbagai bidang, terutama di bidang ekonomi," tutup A. Muhibbuddin.
(dol)