Dihantam Skandal Kantung Udara, Takada Resmi Mundur
A
A
A
TOKYO - Skandal airbag(kantung udara) Takata yang melibatkan delapan pabrikan mobil terus bergulir, usai 8 produsen mobil melakukan recall lebih dari 12 juta kendaraan di AS karena cacat pada inflator kantung udara produksi Takata. Kerugian yang tak sedikit itu membuat Takata didesak untuk menyelesaikan segera menuntaskan skandal ini
Dan akhirnya untuk pertama kalinya, Presiden Direktur Takata, Shigehisa Takada secara terbuka menyatakan niatnya untuk mengundurkan diri di tengah skandal airbag. Pada hari Selasa, (28/6/2016) waktu Jepang di rapat umum pemegang saham perseroan di Tokyo.
"Saya tidak akan mencoba untuk tetap diposisi saya saat ini, Setelah saya pergi saya yakin perusahaan tidak akan lagi kacau, saya ingin menyerahkan pekerjaan [untuk orang lain]."" tutur Shigehisa Takada, seperti dilansir asia.nikkei, Selasa (28/7/2016)
Dalam pertemuan yang berlangsung selama sekitar 2 jam dan 20 menit, pemegang saham menyetujui dua gerakan - salah satunya menyangkut pengangkatan enam direktur, termasuk Takada.
"Saya ingin meminta maaf karena memberikan banyak orang kekhawatiran yang luar biasa dan kesulitan karena masalah inflator," tutup Takada.
Dalam pernyataannya, TK Holdings Inc (Takata), anak perusahaan Takata Corporation sepakat untuk menarik dari peredaran (recall) lebih dari 35 juta inflator airbag berbasis nitrat amonium tanpa pengering bahan kimia atau yang disebut desiccant, sebagaimana diperintahkan oleh NHTSA.
NHTSA meminta Takata memperluas recall menyusul konfirmasi dari badan itu mengenai akar penyebab dibalik kecenderungan pecahnya inflator airbag Takata. Pecahnya inflator airbag Takata telah dikaitkan dengan sepuluh kematian dan lebih dari 100 orang terluka karena masalah itu di Amerika Serikat.
Di bawah Persetujuan baru yang diamandemen dan disampaikan oleh NHTSA, Takata diminta memperluas penarikan kembali (recall) inflator airbag buatannya berjumlah sekitar 35-40 juta inflator, menambahkan jumlah sebelumnya yang harus di-recall 28,8 juta inflator.
Perluasan recall itu rencananya dilakukan pada periode antara Mei 2016 hingga Desember 2019, kata NHTSA dalam pernyataan resminya tertanggal awal bulan ini.
Takata meminta konsumen untuk secara reguler mengecek di website NHTSA www.safecar.gov dan mengontak dealer segera jika kendaraannya termasuk dalam daftar model yang di-recall.
Dan akhirnya untuk pertama kalinya, Presiden Direktur Takata, Shigehisa Takada secara terbuka menyatakan niatnya untuk mengundurkan diri di tengah skandal airbag. Pada hari Selasa, (28/6/2016) waktu Jepang di rapat umum pemegang saham perseroan di Tokyo.
"Saya tidak akan mencoba untuk tetap diposisi saya saat ini, Setelah saya pergi saya yakin perusahaan tidak akan lagi kacau, saya ingin menyerahkan pekerjaan [untuk orang lain]."" tutur Shigehisa Takada, seperti dilansir asia.nikkei, Selasa (28/7/2016)
Dalam pertemuan yang berlangsung selama sekitar 2 jam dan 20 menit, pemegang saham menyetujui dua gerakan - salah satunya menyangkut pengangkatan enam direktur, termasuk Takada.
"Saya ingin meminta maaf karena memberikan banyak orang kekhawatiran yang luar biasa dan kesulitan karena masalah inflator," tutup Takada.
Dalam pernyataannya, TK Holdings Inc (Takata), anak perusahaan Takata Corporation sepakat untuk menarik dari peredaran (recall) lebih dari 35 juta inflator airbag berbasis nitrat amonium tanpa pengering bahan kimia atau yang disebut desiccant, sebagaimana diperintahkan oleh NHTSA.
NHTSA meminta Takata memperluas recall menyusul konfirmasi dari badan itu mengenai akar penyebab dibalik kecenderungan pecahnya inflator airbag Takata. Pecahnya inflator airbag Takata telah dikaitkan dengan sepuluh kematian dan lebih dari 100 orang terluka karena masalah itu di Amerika Serikat.
Di bawah Persetujuan baru yang diamandemen dan disampaikan oleh NHTSA, Takata diminta memperluas penarikan kembali (recall) inflator airbag buatannya berjumlah sekitar 35-40 juta inflator, menambahkan jumlah sebelumnya yang harus di-recall 28,8 juta inflator.
Perluasan recall itu rencananya dilakukan pada periode antara Mei 2016 hingga Desember 2019, kata NHTSA dalam pernyataan resminya tertanggal awal bulan ini.
Takata meminta konsumen untuk secara reguler mengecek di website NHTSA www.safecar.gov dan mengontak dealer segera jika kendaraannya termasuk dalam daftar model yang di-recall.
(wbs)