Gelagat Ford Akan Hengkang dari Indonesia Sudah Tercium Sejak 2015

Selasa, 28 Juni 2016 - 16:36 WIB
Gelagat Ford Akan Hengkang...
Gelagat Ford Akan Hengkang dari Indonesia Sudah Tercium Sejak 2015
A A A
JAKARTA - Rencana hengkangnya Ford dari Indonesia di semester kedua 2016 memang telah disampaikan pada Januari lalu kepada para dealer. Selanjtunya para mitra kerja diminta untuk menyelesaikan segala urusan yang harus diselesaikan dan tidak ada lagi campur tangan dari Ford.

Hal ini lantas membuat para mitra berang, sebanyak 31 dealer Ford akhirnya melayangkan surat somasi dan tuntutan ganti rugi Rp 1 triliun kepada PT Ford Motor Indonesia (FMI), Ford Motor Company (FMC) Amerika dan Ford International Services (FIS).

Pasalnya mereka diharuskan melakukan investasi untuk membantu keberlangsungan Ford di Indonesia, namun brand asal AMerika tersebut justru memutuskan angkat kaki.

"Tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, tiba-tiba kami dikumpulkan dan diberi tahu kalau Ford akan pergi dari Indonesia. Ketika kami meminta untuk pegang after sales atau impornya, mereka (Ford Motor Indonesia) bilang tidak bisa. Bahkan sampai saat ini kami masih belum diputus kontrak secara resmi," ujar Andre Yoestong, pemilik 11 outlet dealer dan telah menjadi mitra lokal Ford sejak 2002, di Jakarta, Selasa (28/6/2016).

Namun dalam hal ini para mitra kerja mengakui tanda-tanda Ford akan hengkang dari Indonesia memang terlihat sejak 2015. Salah satunya terlihat dari suplai unit yang tidak pernah dipenuhi, dampak penjualan jauh merosot dibanding tahun sebelumnya.

"Tahun lalu memang sudah kekurangan suplai. Bilangnya mau masuk Januari, ternyata baru keluar di Desember. Jadi unitnya benar-benar terbatas. Apakah itu sudah jadi rencana mereka karena mau tutup? Saya tidak tahu. Yang jelas kami sangat merugi karena sedikit sekali unit yang bisa dijual," beber Andre.

Sementara itu, Kenny Kusuma dari dealer Ford Bali mengatakan, "Keputusan Ford hengkang begitu saja dari Indonesia membentuk persepsi buruk bagi penanam modal asing di Indonesia. Perilaku sewenang-wenang ini akan berakibat negatif bagi kepercayaan pengusaha nasional untuk bermitra dengan investor asing karena risiko kerugiannya terlalu besar untuk ditanggung," tegasnya.
(dol)
Berita Terkait
PT Vale Sambut Kemitraan...
PT Vale Sambut Kemitraan dengan Ford pada Proyek HPAL Pomalaa
Karyawan Lupa Kencangkan...
Karyawan Lupa Kencangkan Baut Gearboks, Ratusan Mobil Ford Ditarik Kembali
Ford Upgrade Supercharger...
Ford Upgrade Supercharger Mustang 2024, Ini Kecepatan yang Dihasilkan
Rusak di Bagian Pintu,...
Rusak di Bagian Pintu, Ford Recall 2,15 Juta Unit Mobil
Ikuti Jejak Toyota,...
Ikuti Jejak Toyota, Ford Daftarkan Paten Mesin Bertenaga Hidrogen
Ford dan RMA Indonesia...
Ford dan RMA Indonesia Resmikan Dealer 3S Pertama di Bali
Berita Terkini
Gara-Gara Xiaomi SU7...
Gara-Gara Xiaomi SU7 Kecelakaan, China Haramkan Fitur Mengemudi Otonom Berlebihan di Iklan Mobil!
5 jam yang lalu
Memperkuat Industri...
Memperkuat Industri Otomotif, China Minta Dongfeng dan Changan Automobile Bergabung
6 jam yang lalu
Industri Kendaraan Listrik...
Industri Kendaraan Listrik Nasional Menggeliat: Kemenperin Catat 79 Pabrik dengan Investasi Rp5,6 Triliun
6 jam yang lalu
Dompet Auto Nangis!...
Dompet Auto Nangis! Harga Skutik Honda & Yamaha Kompak Naik di Mei 2025!
7 jam yang lalu
Penjualan Tesla Anjlok...
Penjualan Tesla Anjlok Parah di Seluruh Eropa: Ini 3 Dosa Elon Musk!
8 jam yang lalu
Ingin Lama di Indonesia,...
Ingin Lama di Indonesia, JAECOO Siapkan 40 Outlet dan Dealer Tahun Ini
22 jam yang lalu
Infografis
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Termasuk Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved