Gelagat Ford Akan Hengkang dari Indonesia Sudah Tercium Sejak 2015
A
A
A
JAKARTA - Rencana hengkangnya Ford dari Indonesia di semester kedua 2016 memang telah disampaikan pada Januari lalu kepada para dealer. Selanjtunya para mitra kerja diminta untuk menyelesaikan segala urusan yang harus diselesaikan dan tidak ada lagi campur tangan dari Ford.
Hal ini lantas membuat para mitra berang, sebanyak 31 dealer Ford akhirnya melayangkan surat somasi dan tuntutan ganti rugi Rp 1 triliun kepada PT Ford Motor Indonesia (FMI), Ford Motor Company (FMC) Amerika dan Ford International Services (FIS).
Pasalnya mereka diharuskan melakukan investasi untuk membantu keberlangsungan Ford di Indonesia, namun brand asal AMerika tersebut justru memutuskan angkat kaki.
"Tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, tiba-tiba kami dikumpulkan dan diberi tahu kalau Ford akan pergi dari Indonesia. Ketika kami meminta untuk pegang after sales atau impornya, mereka (Ford Motor Indonesia) bilang tidak bisa. Bahkan sampai saat ini kami masih belum diputus kontrak secara resmi," ujar Andre Yoestong, pemilik 11 outlet dealer dan telah menjadi mitra lokal Ford sejak 2002, di Jakarta, Selasa (28/6/2016).
Namun dalam hal ini para mitra kerja mengakui tanda-tanda Ford akan hengkang dari Indonesia memang terlihat sejak 2015. Salah satunya terlihat dari suplai unit yang tidak pernah dipenuhi, dampak penjualan jauh merosot dibanding tahun sebelumnya.
"Tahun lalu memang sudah kekurangan suplai. Bilangnya mau masuk Januari, ternyata baru keluar di Desember. Jadi unitnya benar-benar terbatas. Apakah itu sudah jadi rencana mereka karena mau tutup? Saya tidak tahu. Yang jelas kami sangat merugi karena sedikit sekali unit yang bisa dijual," beber Andre.
Sementara itu, Kenny Kusuma dari dealer Ford Bali mengatakan, "Keputusan Ford hengkang begitu saja dari Indonesia membentuk persepsi buruk bagi penanam modal asing di Indonesia. Perilaku sewenang-wenang ini akan berakibat negatif bagi kepercayaan pengusaha nasional untuk bermitra dengan investor asing karena risiko kerugiannya terlalu besar untuk ditanggung," tegasnya.
Hal ini lantas membuat para mitra berang, sebanyak 31 dealer Ford akhirnya melayangkan surat somasi dan tuntutan ganti rugi Rp 1 triliun kepada PT Ford Motor Indonesia (FMI), Ford Motor Company (FMC) Amerika dan Ford International Services (FIS).
Pasalnya mereka diharuskan melakukan investasi untuk membantu keberlangsungan Ford di Indonesia, namun brand asal AMerika tersebut justru memutuskan angkat kaki.
"Tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, tiba-tiba kami dikumpulkan dan diberi tahu kalau Ford akan pergi dari Indonesia. Ketika kami meminta untuk pegang after sales atau impornya, mereka (Ford Motor Indonesia) bilang tidak bisa. Bahkan sampai saat ini kami masih belum diputus kontrak secara resmi," ujar Andre Yoestong, pemilik 11 outlet dealer dan telah menjadi mitra lokal Ford sejak 2002, di Jakarta, Selasa (28/6/2016).
Namun dalam hal ini para mitra kerja mengakui tanda-tanda Ford akan hengkang dari Indonesia memang terlihat sejak 2015. Salah satunya terlihat dari suplai unit yang tidak pernah dipenuhi, dampak penjualan jauh merosot dibanding tahun sebelumnya.
"Tahun lalu memang sudah kekurangan suplai. Bilangnya mau masuk Januari, ternyata baru keluar di Desember. Jadi unitnya benar-benar terbatas. Apakah itu sudah jadi rencana mereka karena mau tutup? Saya tidak tahu. Yang jelas kami sangat merugi karena sedikit sekali unit yang bisa dijual," beber Andre.
Sementara itu, Kenny Kusuma dari dealer Ford Bali mengatakan, "Keputusan Ford hengkang begitu saja dari Indonesia membentuk persepsi buruk bagi penanam modal asing di Indonesia. Perilaku sewenang-wenang ini akan berakibat negatif bagi kepercayaan pengusaha nasional untuk bermitra dengan investor asing karena risiko kerugiannya terlalu besar untuk ditanggung," tegasnya.
(dol)