KPPU Siap Beberkan Kecurangan Yamaha dan Honda
KPPU Siap Beberkan Kecurangan Yamaha dan Honda
A
A
A
JAKARTA - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) masih terus mendalami dugaan kartel yang melibatkan Yamaha dan Honda. Bahkan Ketua KPPU, Syarkawi Rauf menegaskan KPPU memiliki beberapa alat bukti yang siap diuji dalam persidangan.
"Tim investigator tentu sudah mengumpulkan alat-alat bukti yang ada terkait dugaan kecurangan yang dilakukan kedua belah pihak. Salah satu alat bukti kita yaitu dokumen yang menunjukkan dugaan tersebut. Selain itu kita akan membawa saksi, dimana nantinya kita akan memanggil saksi -saksi dari pelaku usaha sendiri," ujar Syarkawi kepada Sindonews, di Jakarta, Jumat (29/7/2016).
Dirinya melanjutkan, nantinya KPPU akan mendengarkan keterangan ahli, jadi para ahli itu banyak yang mengadukan ke KPPU terkait persekongkolan ini.
Pada persidangan kedua yang berlangsung pada Selasa (26/7/2016), Yamaha dan Honda kedua dua belah pihak menyangkal dugaan yang disampaikan KPPU. Bahkan keduanya memganggap tuduhan yang dilakukan KPPU tidak mendasar, sebab selama ini keduanya bersaing habis-habisan.
"Kalau menyangkal bisa saja tertuduh menyangkal, yang jelas bukti yang kita punya akan diperoses melalui persidangan untuk diuji seberapa valid. Semua kita uji mulai dari dokumen keterangan saksi maupun keterangan ahli," tegas Syarkawi.
KPPU sendiri masih akan mengadakan sidang lanjutan terhadap dugaan kartel yang melibatkan Yamaha dan Honda. Sidang lanjutan uni akan berlangsung terhitung 30 hari kerja setelah sidang pertama, yang kemungkinan akan jatuh pada akhir Agustus 2016.
"Tim investigator tentu sudah mengumpulkan alat-alat bukti yang ada terkait dugaan kecurangan yang dilakukan kedua belah pihak. Salah satu alat bukti kita yaitu dokumen yang menunjukkan dugaan tersebut. Selain itu kita akan membawa saksi, dimana nantinya kita akan memanggil saksi -saksi dari pelaku usaha sendiri," ujar Syarkawi kepada Sindonews, di Jakarta, Jumat (29/7/2016).
Dirinya melanjutkan, nantinya KPPU akan mendengarkan keterangan ahli, jadi para ahli itu banyak yang mengadukan ke KPPU terkait persekongkolan ini.
Pada persidangan kedua yang berlangsung pada Selasa (26/7/2016), Yamaha dan Honda kedua dua belah pihak menyangkal dugaan yang disampaikan KPPU. Bahkan keduanya memganggap tuduhan yang dilakukan KPPU tidak mendasar, sebab selama ini keduanya bersaing habis-habisan.
"Kalau menyangkal bisa saja tertuduh menyangkal, yang jelas bukti yang kita punya akan diperoses melalui persidangan untuk diuji seberapa valid. Semua kita uji mulai dari dokumen keterangan saksi maupun keterangan ahli," tegas Syarkawi.
KPPU sendiri masih akan mengadakan sidang lanjutan terhadap dugaan kartel yang melibatkan Yamaha dan Honda. Sidang lanjutan uni akan berlangsung terhitung 30 hari kerja setelah sidang pertama, yang kemungkinan akan jatuh pada akhir Agustus 2016.
(wbs)
Explore More