Awas, Foto Facebook Bisa Buat Bobol Password Anda
A
A
A
CAROLINA - Banyak yang mengatakan kalau sistem keamanan berbasis biometrik saat ini masih bisa diandalakan dalam hal proteksi dibanding sistem keamanan yang menggunakan password biasa. Akan tetapi sekarang telah terbantahkan dengan berbekal foto yang bisa diperoleh di jejaring sosial seperti Facebook, sistem keamanan berbasis pengenalan wajah bisa dibobol.
Seperti dilansir dari Softpedia, para peneliti dari Univeritas North Carolina membuktikan hal tersebut. Dalam eksperimen yang mereka jalankan, terdapat lima software keamanan berbasis pengenalan wajah yang dijadikan uji coba.
Lima software ini dipilih karena cukup banyak digunakan oleh para pemilik perangkat mobile dan laptop. Lima aplikasi itu adalah 1U App, BioID, KeyLemon, Mobiues serta True Key.
Pada uji coba ini, para peneliti menggunakan tiga bahan. Pertama adalah foto, bisa diperoleh lewat jejaring sosial ataupun bisa pula menjepret wajah seseorang secara langsung.
Selanjutnya, mereka membutuhkan software permodelan tiga dimensi dan yang terakhir adalah keberadaan perangkat virtual reality. Pada percobaan yang mereka lakukan, peneliti berhasil membuktikan kalau foto yang diperoleh melalui internet, utamanya jejaring sosial Facebook, terbukti bisa dipakai untuk membobol sistem keamanan aplikasi pengenalan wajah.
Namun, untuk melakukan hal ini, foto Facebook diproses dengan aplikasi permodelan tiga dimensi dan selanjutnya ditransfer pada perangkat VR. Tampilan layar dari perangkat VR inilah yang kemudian dipakai untuk membobol sistem keamanan berbasis pengenalan wajah.
Para peneliti mengatakan, pembobolan sistem keamanan berbasis pengenalan wajah memang bisa dilakukan menggunakan foto Facebook yang notabene punya resolusi rendah. Hanya saja, kemungkinan keberhasilannya cukup kecil.
Meskipun begitu tetaplah waspada, karena ada 1.000 macam cara untuk melakukan kejahatan, apalagi sebuah teknologi semakin cepat perkembangannya.
Namun mereka mengungkapkan, kalau foto yang dipakai adalah foto beresolusi tinggi, maka tingkat keberhasilan pembobolan bisa mencapai angka 100 persen.
Seperti dilansir dari Softpedia, para peneliti dari Univeritas North Carolina membuktikan hal tersebut. Dalam eksperimen yang mereka jalankan, terdapat lima software keamanan berbasis pengenalan wajah yang dijadikan uji coba.
Lima software ini dipilih karena cukup banyak digunakan oleh para pemilik perangkat mobile dan laptop. Lima aplikasi itu adalah 1U App, BioID, KeyLemon, Mobiues serta True Key.
Pada uji coba ini, para peneliti menggunakan tiga bahan. Pertama adalah foto, bisa diperoleh lewat jejaring sosial ataupun bisa pula menjepret wajah seseorang secara langsung.
Selanjutnya, mereka membutuhkan software permodelan tiga dimensi dan yang terakhir adalah keberadaan perangkat virtual reality. Pada percobaan yang mereka lakukan, peneliti berhasil membuktikan kalau foto yang diperoleh melalui internet, utamanya jejaring sosial Facebook, terbukti bisa dipakai untuk membobol sistem keamanan aplikasi pengenalan wajah.
Namun, untuk melakukan hal ini, foto Facebook diproses dengan aplikasi permodelan tiga dimensi dan selanjutnya ditransfer pada perangkat VR. Tampilan layar dari perangkat VR inilah yang kemudian dipakai untuk membobol sistem keamanan berbasis pengenalan wajah.
Para peneliti mengatakan, pembobolan sistem keamanan berbasis pengenalan wajah memang bisa dilakukan menggunakan foto Facebook yang notabene punya resolusi rendah. Hanya saja, kemungkinan keberhasilannya cukup kecil.
Meskipun begitu tetaplah waspada, karena ada 1.000 macam cara untuk melakukan kejahatan, apalagi sebuah teknologi semakin cepat perkembangannya.
Namun mereka mengungkapkan, kalau foto yang dipakai adalah foto beresolusi tinggi, maka tingkat keberhasilan pembobolan bisa mencapai angka 100 persen.
(dol)