Proton Malaysia Jual Sahamnya karena Masalah Keuangan Perusahaan
A
A
A
KUALA LUMPUR - Produsen automotif Malaysia yaitu Proton dikabarkan jual sahamnya kepada produsen mobil asal Prancis melalui cara mengajukan proposal "kerja sama". Menyusul kabar tersebut, rupanya produsen mobil asal Prancis yang memproduksi kendaraan merek Peugeot dan Citroen, PSA, telah merespons proposal kerja sama yang diajukan Proton.
Informasi yang dilansir dari Reuters melaporkan bahwa DRB-Hicom selaku pemilik Proton telah menawarkan penjualan sahamnya untuk kelanjutan nasib perusahaan mobil nasional Malaysia itu. Belakangan ini Proton dikabarkan tengah menghadapi masalah keuangan, ini karena anjloknya penjualan produk. Selain itu, saat ini kondisi politik di Malaysia juga turut menjadi faktor penyebab goyahnya perusahaan tersebut.
Menurut juru bicara PSA di Paris mengatakan “Peugeot mengonfirmasi sudah merespons proposal yang diajukan Proton dan DRB-Hicom,” ujarnya. Sayangnya tak diungkapkan secara rinci seperti apa bentuk dari respons tersebut, termasuk isi dari proposal yang diajukan oleh Proton.
Namun demikian, sebuah bocoran yang berasal dari seorang sumber di Malaysia, menyatakan bahwa Proton sudah mengirim proposal ke hampir 20 produsen automotif global sejak awal 2016. Itu artinya, Proton memang telah mengalami kesulitan cukup lama mengingat proses pengajuan proposalnya sudah hampir 9 bulan yang lalu.
Proton juga menawarkan untuk menjual sebagian besar sahamnya, termasuk menjual merek mobil sport asal Inggris, Lotus, yang berada di bawah naungannya.
Yang lebih mengejutkan adalah, selain PSA, dua produsen automotif besar lain yakni Renault SA dan Suzuki Motor dilaporkan juga merespons proposal Proton. Meskipun rumor ini banyak beredar, Proton, DRB-Hicom, Renault, maupun Suzuki belum memberikan keterangan resmi terkait hal ini.
Informasi yang dilansir dari Reuters melaporkan bahwa DRB-Hicom selaku pemilik Proton telah menawarkan penjualan sahamnya untuk kelanjutan nasib perusahaan mobil nasional Malaysia itu. Belakangan ini Proton dikabarkan tengah menghadapi masalah keuangan, ini karena anjloknya penjualan produk. Selain itu, saat ini kondisi politik di Malaysia juga turut menjadi faktor penyebab goyahnya perusahaan tersebut.
Menurut juru bicara PSA di Paris mengatakan “Peugeot mengonfirmasi sudah merespons proposal yang diajukan Proton dan DRB-Hicom,” ujarnya. Sayangnya tak diungkapkan secara rinci seperti apa bentuk dari respons tersebut, termasuk isi dari proposal yang diajukan oleh Proton.
Namun demikian, sebuah bocoran yang berasal dari seorang sumber di Malaysia, menyatakan bahwa Proton sudah mengirim proposal ke hampir 20 produsen automotif global sejak awal 2016. Itu artinya, Proton memang telah mengalami kesulitan cukup lama mengingat proses pengajuan proposalnya sudah hampir 9 bulan yang lalu.
Proton juga menawarkan untuk menjual sebagian besar sahamnya, termasuk menjual merek mobil sport asal Inggris, Lotus, yang berada di bawah naungannya.
Yang lebih mengejutkan adalah, selain PSA, dua produsen automotif besar lain yakni Renault SA dan Suzuki Motor dilaporkan juga merespons proposal Proton. Meskipun rumor ini banyak beredar, Proton, DRB-Hicom, Renault, maupun Suzuki belum memberikan keterangan resmi terkait hal ini.
(dol)