Tata Motors Optimistis Pasar Kendaraan Niaga Terus Tumbuh
A
A
A
JAKARTA - Forum Wartawan Otomotif Indonesia (FORWOT) bekerja sama dengan PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI), agen pemegang merk kendaraan Tata Motors di Indonesia, menggelar diskusi (26/10) mengangkat tema “Menstimulus Industri Logistik & Kendaraan Niaga di Indonesia.”
Ini merupakan diskusi tematik yang digelar untuk meng-update perkembangan terkini seputar industri transportasi kargo dan logistik serta berikut tren penjualan kendaraan niaga di Indonesia.
Topik ini sengaja dipilih sebagai upaya FORWOT memotret industri transportasi dan logistik serta kendaraan niaga yang sekarang semakin bergairah seiring dengan membaiknya sektor infastruktur di Indonesia. Direfleksikan dengan penyelesaian sejumlah ruas jalan tol di Pulau Jawa, serta beberapa proyek jalan, infrastruktur kereta api, pelabuhan, bandara di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi dan wilayah lain.
Diskusi yang dihadiri puluhan jurnalis dari sejumlah media dan berlangsung di Hotel Sheraton Gandaria, Jakarta, ini menghadirkan dua pembicara, masing-masing Wakil Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Freight Forwarders Indonesia (ALFI) Iman Gandi dan Hery Lazuardi dari salah satu media cetak.
Wakil Ketua Umum ALFI mengatakan, pebisnis logistik menyambut baik tren pertumbuhan bisnis e-commerce di Indonesia. Perputaran uang di bisnis e-commerce saat ini diestimasi mencapai 300 miliar dolar AS.
Pebisnis logistik bisa mengambil keuntungan ekonomi melalui layanan angkutan pengiriman barang yang ditransaksikan berikut manajemen pergudangannya. Ini karena pelaku industri e-commerce tidak mengelola sendiri (diserahkan ke pihak ketiga). Sayangnya, pemain bisnis logistik nasional seperti anggota ALFI baru mengambil sepertiga dari potensi pasar di e-commerce ini.
PT TMDI mendukung penuh kegiatan diskusi ini sejalan dengan komitmen TMDI ikut berkontribusi membangun sektor transportasi dan industri angkutan dan logistik melalui penyediaan kendaraaan niaga yang handal, efisien, dengan biaya kepemilikan yang rendah di semua segmen. Baik di jenis kendaraan niaga ringan (LCV), truk ringan, hingga truk heavy duty, seperti pick up kecil Tata EX2, pick up Tata Super Ace, pick up Tata Xenon dan Tata Xenon XT D-Cab 4x4, truk ringan Tata LPT 913 dan Tata Ultra 1012, dan truk heavy duty tractor head Tata Prima 4023 dan Tata Prima 4028 S, untuk berbagai aplikasi sesuai kebutuhan pebisnis.
"Industri logistik adalah partner utama kami sebagai penyedia kendaraan niaga yang efisien dengan biaya operasional yang rendah. Pengalaman kami di industri kendraaan niaga global membuat kami yakin dapat bersaing di pasar Indonesia," kata Presiden Direktur TMDI Biswadev Sengupta.
Biswadev sangat optimistis, pasar kendaraan niaga di Indonesia ke depan akan kembali bangkit seiring dengan tren pertumbuhan industri jasa transportasi dan logistik. "Harga komoditas saat ini mulai menunjukkan kenaikan. Hal itu diharapkan bisa mendorong naiknya konsumsi rumah tangga, sehingga kebutuhan pengangkutan barang akan meningkat," katanya.
Ini merupakan diskusi tematik yang digelar untuk meng-update perkembangan terkini seputar industri transportasi kargo dan logistik serta berikut tren penjualan kendaraan niaga di Indonesia.
Topik ini sengaja dipilih sebagai upaya FORWOT memotret industri transportasi dan logistik serta kendaraan niaga yang sekarang semakin bergairah seiring dengan membaiknya sektor infastruktur di Indonesia. Direfleksikan dengan penyelesaian sejumlah ruas jalan tol di Pulau Jawa, serta beberapa proyek jalan, infrastruktur kereta api, pelabuhan, bandara di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi dan wilayah lain.
Diskusi yang dihadiri puluhan jurnalis dari sejumlah media dan berlangsung di Hotel Sheraton Gandaria, Jakarta, ini menghadirkan dua pembicara, masing-masing Wakil Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Freight Forwarders Indonesia (ALFI) Iman Gandi dan Hery Lazuardi dari salah satu media cetak.
Wakil Ketua Umum ALFI mengatakan, pebisnis logistik menyambut baik tren pertumbuhan bisnis e-commerce di Indonesia. Perputaran uang di bisnis e-commerce saat ini diestimasi mencapai 300 miliar dolar AS.
Pebisnis logistik bisa mengambil keuntungan ekonomi melalui layanan angkutan pengiriman barang yang ditransaksikan berikut manajemen pergudangannya. Ini karena pelaku industri e-commerce tidak mengelola sendiri (diserahkan ke pihak ketiga). Sayangnya, pemain bisnis logistik nasional seperti anggota ALFI baru mengambil sepertiga dari potensi pasar di e-commerce ini.
PT TMDI mendukung penuh kegiatan diskusi ini sejalan dengan komitmen TMDI ikut berkontribusi membangun sektor transportasi dan industri angkutan dan logistik melalui penyediaan kendaraaan niaga yang handal, efisien, dengan biaya kepemilikan yang rendah di semua segmen. Baik di jenis kendaraan niaga ringan (LCV), truk ringan, hingga truk heavy duty, seperti pick up kecil Tata EX2, pick up Tata Super Ace, pick up Tata Xenon dan Tata Xenon XT D-Cab 4x4, truk ringan Tata LPT 913 dan Tata Ultra 1012, dan truk heavy duty tractor head Tata Prima 4023 dan Tata Prima 4028 S, untuk berbagai aplikasi sesuai kebutuhan pebisnis.
"Industri logistik adalah partner utama kami sebagai penyedia kendaraan niaga yang efisien dengan biaya operasional yang rendah. Pengalaman kami di industri kendraaan niaga global membuat kami yakin dapat bersaing di pasar Indonesia," kata Presiden Direktur TMDI Biswadev Sengupta.
Biswadev sangat optimistis, pasar kendaraan niaga di Indonesia ke depan akan kembali bangkit seiring dengan tren pertumbuhan industri jasa transportasi dan logistik. "Harga komoditas saat ini mulai menunjukkan kenaikan. Hal itu diharapkan bisa mendorong naiknya konsumsi rumah tangga, sehingga kebutuhan pengangkutan barang akan meningkat," katanya.
(dol)