Ambil Alih Pabrik, Tata Motors Selamatkan Ribuan Karyawan India yang Ditinggal Ford

Senin, 18 April 2022 - 07:00 WIB
loading...
Ambil Alih Pabrik, Tata Motors Selamatkan Ribuan Karyawan India yang Ditinggal Ford
Buruh pabrik Ford di pabrik Sanand, India akhirnya bisa kembali kerja setelah pabrik itu dibeli oleh Tata Motors. Foto-foto/DOK. Reuters
A A A
INDIA - Tata Motors menyelamatkan ribuan karyawan India yang ditinggal pergi Ford sejak setahun lalu dengan cara mengambil alih pabrik. Pabrik Ford yang ada di Sanand Gujarat, India sudah dibeli oleh Tata Motors dengan nilai yang sangat besar yakni 2.000 Crore Rupee atau mencapai Rp4,06 triliun.

Tata Motors sendiri disebutkan telah mengirimkan surat kepada pemerintah daerah Gujarat mengenai keinginan mereka mempertahankan karyawan pabrik Ford yang telah ditinggal pabrikan Amerika Serikat itu. Pasalnya mereka ingin memaksimalkan pabrik itu jadi tempat pembuatan mobil listrik.

Tidak main-main lewat pabrik itu Tata Motors berencana membuat 200.000 mobil listrik per tahun. Jadi kehadiran para buruh pabrik Ford akan sangat penting untuk mewujudkan target itu.



Ambil Alih Pabrik, Tata Motors Selamatkan Ribuan Karyawan India yang Ditinggal Ford


Pengambil alihan pabrik itu membuat Tata Motors memiliki dua pabrik di wilayah Sanand, Gujarat. Mereka juga punya pabrik lain yang memproduksi mobil termurah di dunia Tata Nano dan kendaraan lainnya seperti Tiago, Tigor dan Tigor listrik.

Hadirnya pabrik yang telah ditinggalkan Ford itu justru disebutkan Car And Bike akan jadi langkah yang strategis buat Tata Motors. Selain menyelamatkan ribuan karyawan yang telah nganggur, merek ajuga berencana jadi yang terdepan di percaturan mobil listrik di dunia. Pasalnya pembuata mobil listrik di pabrik bekas Ford itu juga akan mengincar pasar ekspor.



Diketahui sebelumnya Ford terpaksa hengkang dari India karena terus merugi. Meski sudah berinvestasi sangat besar di negeri kari, mereka tetap memutuskan hengkang karena prospek bisnis yang tidak berkembang.

Ford mengatakan kerugian yang dialami untuk kegiatan operasional selama 10 tahun belakangan mencapai USD2 miliar atau setara Rp28,4 triliun. "Keputusan diambil karena adanya akumulasi kerugian terus-menerus sementara suplai produksi selalu melebihi kapasits. Selain itu kurangnya pertumbuhan pasar yang sangat kami harapkan," ucap Anurag Mehrotra, Presiden Ford India.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5235 seconds (0.1#10.140)