Konsep Kendaraan Pintar Nissan
A
A
A
JAKARTA - Mengapa kendaraan pintar itu harus selalu kendaraan yang bisa melaju tanpa dikendalikan manusia? Ini menjadi pertanyaan bagi masyarakat umum.
VP Director of Marketing and Sales PT Nissan Motor Indonesia, Davy J Tuilan menjelaskan, sejak dahulu arah pengembangan kendaraan mobil itu autonomous atau self driving car. Apalagi dengan permasalahan kemacetan yang sudah melekat semua pemilik kendaraan ingin tunggangannya melaju mengikuti instruksi mereka.
“Sekarang internet bisa menghubungkan semua perangkat, maka kendaraan pintar ini nantinya terhubung dengan internet sehingga bisa berkomunikasi dengan pengemudi atau perangkat lain. Ya, kendaraan masa depan itu dijelaskan tadi, itu yang paling real untuk saat ini,” ujar Davy.
Dalam rancangan konsep Nissan Intelligent Mobility, ada tiga poin penting dari kendaraan pabrikan Nissan yang akan dibuat semakin pintar. Pertama, adalah Nissan Intelligent Power, Intelligent Driving, dan Intelligent Integration.
“Intelligent Power itu berkaitan dengan bahan bakar listrik dan nol emisi, kita akan terus ciptakan tenaga yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Termasuk nantinya visi kami mewujudkan wireles charging dan infrastruktur jalur jalan yang bisa secara otomatis mengisi daya dari kendaraan tersebut selain menggunakan charging station,” jelas Budi.
“Kalau di Intelligent Driving itu kita akan sematkan beragam sensor dan kamera untuk memudahkan pengendaran kendaraan Nissan baik ketika berjalan maupun parkir. Nah, di poin ini Nissan akan mengejar visi menciptakan self driving atau autonomous car. Sensor tersebut akan dibuat semakin pintar sehingga dapat mengenali kondisi di jalan dan mampu mengambil alih kemudi dengan baik,” terangnya.
Pada poin terakhir, dari Nissan Inteligent Mobility ada Intelligent Integration. Konsep ini bertolak dari Intelligent Power di mana mobil listrik Nissan nantinya akan terhubung dengan bangunan atau smarthome sehingga tenaga yang terdapat pada kendaraan listrik Nissan bisa dipergunakan untuk menghidupi listri sebuah bangunan atau rumah.
“Tentu saja kita ingin agar nantinya kendaraan pintar Nissan ini tidak hanya beredar di luar negeri tetapi juga masuk pasar Indonesia namun ada hal yag perlu dilakukan terlebih dahulu yakni mengadaptasikan teknologi yang ada tersebut dengan kondisi di Indonesia apalagi soal infrastruktur pendukung masih sangat kurang untuk penggunaan mobil bertenaga listrik,” jelas Davy.
Mengenai harga, Davy tidak khawatir bahwa harganya akan mahal karena kendaraan yang nantinya dipabrikasi akan dijual dengan bundling layanan berlangganan teknologi di dalamnya. Jadi sejatinya harga mobilnya sendiri tidak akan mahal.
VP Director of Marketing and Sales PT Nissan Motor Indonesia, Davy J Tuilan menjelaskan, sejak dahulu arah pengembangan kendaraan mobil itu autonomous atau self driving car. Apalagi dengan permasalahan kemacetan yang sudah melekat semua pemilik kendaraan ingin tunggangannya melaju mengikuti instruksi mereka.
“Sekarang internet bisa menghubungkan semua perangkat, maka kendaraan pintar ini nantinya terhubung dengan internet sehingga bisa berkomunikasi dengan pengemudi atau perangkat lain. Ya, kendaraan masa depan itu dijelaskan tadi, itu yang paling real untuk saat ini,” ujar Davy.
Dalam rancangan konsep Nissan Intelligent Mobility, ada tiga poin penting dari kendaraan pabrikan Nissan yang akan dibuat semakin pintar. Pertama, adalah Nissan Intelligent Power, Intelligent Driving, dan Intelligent Integration.
“Intelligent Power itu berkaitan dengan bahan bakar listrik dan nol emisi, kita akan terus ciptakan tenaga yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Termasuk nantinya visi kami mewujudkan wireles charging dan infrastruktur jalur jalan yang bisa secara otomatis mengisi daya dari kendaraan tersebut selain menggunakan charging station,” jelas Budi.
“Kalau di Intelligent Driving itu kita akan sematkan beragam sensor dan kamera untuk memudahkan pengendaran kendaraan Nissan baik ketika berjalan maupun parkir. Nah, di poin ini Nissan akan mengejar visi menciptakan self driving atau autonomous car. Sensor tersebut akan dibuat semakin pintar sehingga dapat mengenali kondisi di jalan dan mampu mengambil alih kemudi dengan baik,” terangnya.
Pada poin terakhir, dari Nissan Inteligent Mobility ada Intelligent Integration. Konsep ini bertolak dari Intelligent Power di mana mobil listrik Nissan nantinya akan terhubung dengan bangunan atau smarthome sehingga tenaga yang terdapat pada kendaraan listrik Nissan bisa dipergunakan untuk menghidupi listri sebuah bangunan atau rumah.
“Tentu saja kita ingin agar nantinya kendaraan pintar Nissan ini tidak hanya beredar di luar negeri tetapi juga masuk pasar Indonesia namun ada hal yag perlu dilakukan terlebih dahulu yakni mengadaptasikan teknologi yang ada tersebut dengan kondisi di Indonesia apalagi soal infrastruktur pendukung masih sangat kurang untuk penggunaan mobil bertenaga listrik,” jelas Davy.
Mengenai harga, Davy tidak khawatir bahwa harganya akan mahal karena kendaraan yang nantinya dipabrikasi akan dijual dengan bundling layanan berlangganan teknologi di dalamnya. Jadi sejatinya harga mobilnya sendiri tidak akan mahal.
(dmd)