Sok Jual Mahal, Proton Akhirnya Ditinggal Geely
A
A
A
BEIJING - Geely memilih menarik diri dari pembelian merek sportscar Inggris, Lotus yang sekarang, dikendalikan oleh perusahaan automotif Malaysia, Proton Holdings Bhd, yang sedang goyang dan mencari pembeli sebagian sahamnya.
Seperti dilansir dari The Star, Geely dilaporkan cenderung menarik diri dari menjadi mitra strategis Proton. Bahkan Bos Geely, Li Shufu mengatakan, ia sedang mempertimbangkan untuk menarik Zhejiang Geely Holding Group Co. keluar dari penawaran terhadap Proton Holdings Bhd.
Li mengatakan itu semua karena Proton sering mengubah rencana dan pendirian mereka.
"Mereka sering mengganti pendirian. Hari ini lain, besok lain, Mereka sendiri belum membuat keputusan tentang apa yang mereka inginkan, " ujar Li dalam satu wawancara dengan Beijing Friday.
Proton, selaku pemilik Lotus diketahui sedang mencari mitra strategis untuk pemulihan keuangan mereka, yang mungkin akan menjual Lotus. Namun hingga saat ini, Proton belum mengkonfirmasi apa-apa terkait hal ini.
Jika benar rumor ini, Lotus menjadi calon yang terkuat, Lotus Engineering turut terlibat dalam kerja-kerja pengembangan bersama beberapa produsen lain.
Lotus butuh perkembangan seperti pandangan bisnis menguntungkan dan platform baru buat cikal bakal produk masa depan. Proton, sudah tidak sanggup lagi menyediakan itu.
Geely perusahaan asal China ini, selama ini giat dengan proyek pembelian perusahaan otomotif. Pada 2010, Geely melakukan terobosan dengan membeli Volvo dari Ford. Dua tahun kemudian, Geely berekspansi lagi menggelontorkan dana untuk pembelian The London Taxi Company, jadi Geely sudah satu kaki di Inggris.
Buah kolaborasi dengan Volvo menghasilkan buat tahun ini. Belum lama Geely melahirkan merek baru yang dinamakan Lynk & Co. Merek itu memproduksi mobil berbasis platform baru Compact Modular Architecture (CMA).
Seperti dilansir dari The Star, Geely dilaporkan cenderung menarik diri dari menjadi mitra strategis Proton. Bahkan Bos Geely, Li Shufu mengatakan, ia sedang mempertimbangkan untuk menarik Zhejiang Geely Holding Group Co. keluar dari penawaran terhadap Proton Holdings Bhd.
Li mengatakan itu semua karena Proton sering mengubah rencana dan pendirian mereka.
"Mereka sering mengganti pendirian. Hari ini lain, besok lain, Mereka sendiri belum membuat keputusan tentang apa yang mereka inginkan, " ujar Li dalam satu wawancara dengan Beijing Friday.
Proton, selaku pemilik Lotus diketahui sedang mencari mitra strategis untuk pemulihan keuangan mereka, yang mungkin akan menjual Lotus. Namun hingga saat ini, Proton belum mengkonfirmasi apa-apa terkait hal ini.
Jika benar rumor ini, Lotus menjadi calon yang terkuat, Lotus Engineering turut terlibat dalam kerja-kerja pengembangan bersama beberapa produsen lain.
Lotus butuh perkembangan seperti pandangan bisnis menguntungkan dan platform baru buat cikal bakal produk masa depan. Proton, sudah tidak sanggup lagi menyediakan itu.
Geely perusahaan asal China ini, selama ini giat dengan proyek pembelian perusahaan otomotif. Pada 2010, Geely melakukan terobosan dengan membeli Volvo dari Ford. Dua tahun kemudian, Geely berekspansi lagi menggelontorkan dana untuk pembelian The London Taxi Company, jadi Geely sudah satu kaki di Inggris.
Buah kolaborasi dengan Volvo menghasilkan buat tahun ini. Belum lama Geely melahirkan merek baru yang dinamakan Lynk & Co. Merek itu memproduksi mobil berbasis platform baru Compact Modular Architecture (CMA).
(wbs)