Toyota Ungkap Mengenai Harga Kendaraan Berstandar Euro 4
Toyota Ungkap Mengenai Harga Kendaraan Berstandar Euro 4
A
A
A
JAKARTA - PT Toyota-Astra Motor (TAM) menyatakan siap mengikuti regulasi standar Euro 4 yang akan diberlakukan pemerintah pada 2018. Lalu, bagaimana dengan harga kendaraan ini?
"Untuk produksi kami sudah siap. Selama ini sebagian kendaraan yang kami ekspor sudah Euro 4. Jadi tidak ada masalah," ujar Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM), Fransiskus Soerjopranoto saat berbincang dengan SINDOnews di sela-sela pameran IIMS 2017.
"Terkait dengan harga, tidak akan banyak mengalami kenaikan. Memang ada biaya produksi terkait dengan perubahan sistem mesin dan gas buang sesuai dengan standar Euro 4. Namun, tidak semua dibebankan kepada konsumen. Kalaupun ada kenaikan harga paling 1%," terangnya.
Rencana pemberlakukan Euro 4 kembali menyeruak seiring dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) No 20/2017 tentang Penerapan Bahan Bakar Standar Euro 4. Di mana Indonesia saat ini masih menerapkan standar Euro 2.
Untuk standar Euro 2, mesin diesel harus menggunakan solar dengan kadar sulfur di bawah 500 parts per million (ppm); Euro 3 kadar sulfur di bawah 150 PPM; Euro 4 dan Euro 5 kadar sulfur di bawah 50 PPM; serta Euro 6 reduksi sulfur di mesin bensin dan solar harus jauh lebih kecil serta lebih ramah lingkungan.
Di banding negara tetangga, Indonesia sejatinya sudah tertinggal. Malaysia telah lebih dulu menggunakan Euro 4, dan Singapura akan segera menerapkan Euro 5. Di beberapa negara maju, standar penerapan emisi sudah mencapai Euro 6. Hal inilah yang mendorong pemerintah meningkatkan standar emisi kendaraan di Tanah Air menjadi Euro 4.
"Untuk produksi kami sudah siap. Selama ini sebagian kendaraan yang kami ekspor sudah Euro 4. Jadi tidak ada masalah," ujar Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM), Fransiskus Soerjopranoto saat berbincang dengan SINDOnews di sela-sela pameran IIMS 2017.
"Terkait dengan harga, tidak akan banyak mengalami kenaikan. Memang ada biaya produksi terkait dengan perubahan sistem mesin dan gas buang sesuai dengan standar Euro 4. Namun, tidak semua dibebankan kepada konsumen. Kalaupun ada kenaikan harga paling 1%," terangnya.
Rencana pemberlakukan Euro 4 kembali menyeruak seiring dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) No 20/2017 tentang Penerapan Bahan Bakar Standar Euro 4. Di mana Indonesia saat ini masih menerapkan standar Euro 2.
Untuk standar Euro 2, mesin diesel harus menggunakan solar dengan kadar sulfur di bawah 500 parts per million (ppm); Euro 3 kadar sulfur di bawah 150 PPM; Euro 4 dan Euro 5 kadar sulfur di bawah 50 PPM; serta Euro 6 reduksi sulfur di mesin bensin dan solar harus jauh lebih kecil serta lebih ramah lingkungan.
Di banding negara tetangga, Indonesia sejatinya sudah tertinggal. Malaysia telah lebih dulu menggunakan Euro 4, dan Singapura akan segera menerapkan Euro 5. Di beberapa negara maju, standar penerapan emisi sudah mencapai Euro 6. Hal inilah yang mendorong pemerintah meningkatkan standar emisi kendaraan di Tanah Air menjadi Euro 4.
(dmd)
Explore More