Layanan Helikopter Whitesky Siap Menjamur di Jabotabek
A
A
A
JAKARTA - PT Whitesky Aviation, perusahaan operator helikopter, siap melakukan ekspansi lini bisnisnya. Perseroan siapkan strategi melayani transportasi di dalam dan antar-kota (Helicity-Helicopter City Transportation), kebutuhan medis (Helimedic), dan kebutuhan tur (Helitour).
CEO PT Whitesky Aviation Denon Prawiraatmadja mengatakan pemanfaatan helikopter semakin meluas. Tren pemanfaatan helikopter tidak hanya menjadi konsumsi golongan masyarakat tertentu saja (eksklusif). Helikopter yang sebelumnya hanya populer digunakan oleh konsumen kelas atas, sekarang dapat menjadi transportasi alternatif bagi siapapun (inklusif).
"Citra yang terbangun bahwa helikopter masih menjadi transportasi eksklusif. Padahal, saya mau bilang, helikopter di banyak negara digunakan sebagai public service," kata Denon di Jakarta, Minggu (18/6/2017).
Dia mengatakan layanan Helicity disesuaikan dengan kebutuhan individu dan kelompok yang menuntut transportasi cepat dan efisien untuk mendukung bisnis mereka. Helicity bisa menjadi pilihan utama bagi individual maupun perusahaan yang menuntut mobilitas tinggi dalam aktivitasnya. “Mengingat kepadatan lalu lintas di Jakarta, helikopter boleh jadi solusi yang tepat untuk mengatasinya,” ujarnya.
Pertumbuhan layanan helikopter sangat tergantung dukungan banyak pihak, baik pemerintah maupun swasta. Dukungan tersebut akan memberikan ruang untuk peran helikopter yang semakin besar. Tidak hanya untuk trasnportasi perkotaan, tapi bisa untuk kepentingan publik.
Dalam meningkatkan utilisasi helikopter, juga dibutuhkan peran dari AirNav Indonesia dan Direktorat Navigasi Perhubungan (DNP) yang sangat signifikan. Oleh karena itu, Denon terus melakukan diskusi secara kontinyu dengan pihak-pihak tersebut.
“Sambutannya positif. Saat ini sedang dilakukan studi terhadap 10 koridor yang dalam waktu dekat akan dilakukan uji coba terbang malam. Koridor tersebut meliputi area kota Jakarta dan Bodetabek,” ujarnya.
Pengaturan penerbangan helikopter terbang malam terus mengalami perkembangan yang positif. Kajian mengenai pembatasan jam terbang malam masih berlanjut pembahasannya. Denon menyadari bahwa semua itu membutuhkan waktu dan proses. “Sebetulnya sudah dalam proses kajian lebih lanjut. Tidak bisa instan, semua sedang berproses,” tandas Denon.
Sebagai pemain di industri ini, tentunya segala peraturan yang berlaku akan selalu ditaati dan akan mengikuti proses yang terus berjalan. Tekad Helicity bukan semata bisnis, tapi sebagai entitas bisnis yang ingin berkontribusi dalam sistem transportasi di negara ini.
Di bawah kepemimpinan Denon, Helicity disiapkan menjadi sebuah transportasi udara yang memberikan manfaat kepada masyarakat dan kontribusi kepada negara.
Secara operasional, Helicity melayani rute Jabodetabek termasuk Kepulauan Seribu, Cikarang, Puncak dan Sukabumi, serta Banten dan Bandung. Selain itu, keberadaan Helicity akan melengkapi konektivitas intermoda ke Bandara Soekarno-Hatta yang sejalan dengan program pemerintah, disamping kereta cepat dan transportasi darat lainnya.
CEO PT Whitesky Aviation Denon Prawiraatmadja mengatakan pemanfaatan helikopter semakin meluas. Tren pemanfaatan helikopter tidak hanya menjadi konsumsi golongan masyarakat tertentu saja (eksklusif). Helikopter yang sebelumnya hanya populer digunakan oleh konsumen kelas atas, sekarang dapat menjadi transportasi alternatif bagi siapapun (inklusif).
"Citra yang terbangun bahwa helikopter masih menjadi transportasi eksklusif. Padahal, saya mau bilang, helikopter di banyak negara digunakan sebagai public service," kata Denon di Jakarta, Minggu (18/6/2017).
Dia mengatakan layanan Helicity disesuaikan dengan kebutuhan individu dan kelompok yang menuntut transportasi cepat dan efisien untuk mendukung bisnis mereka. Helicity bisa menjadi pilihan utama bagi individual maupun perusahaan yang menuntut mobilitas tinggi dalam aktivitasnya. “Mengingat kepadatan lalu lintas di Jakarta, helikopter boleh jadi solusi yang tepat untuk mengatasinya,” ujarnya.
Pertumbuhan layanan helikopter sangat tergantung dukungan banyak pihak, baik pemerintah maupun swasta. Dukungan tersebut akan memberikan ruang untuk peran helikopter yang semakin besar. Tidak hanya untuk trasnportasi perkotaan, tapi bisa untuk kepentingan publik.
Dalam meningkatkan utilisasi helikopter, juga dibutuhkan peran dari AirNav Indonesia dan Direktorat Navigasi Perhubungan (DNP) yang sangat signifikan. Oleh karena itu, Denon terus melakukan diskusi secara kontinyu dengan pihak-pihak tersebut.
“Sambutannya positif. Saat ini sedang dilakukan studi terhadap 10 koridor yang dalam waktu dekat akan dilakukan uji coba terbang malam. Koridor tersebut meliputi area kota Jakarta dan Bodetabek,” ujarnya.
Pengaturan penerbangan helikopter terbang malam terus mengalami perkembangan yang positif. Kajian mengenai pembatasan jam terbang malam masih berlanjut pembahasannya. Denon menyadari bahwa semua itu membutuhkan waktu dan proses. “Sebetulnya sudah dalam proses kajian lebih lanjut. Tidak bisa instan, semua sedang berproses,” tandas Denon.
Sebagai pemain di industri ini, tentunya segala peraturan yang berlaku akan selalu ditaati dan akan mengikuti proses yang terus berjalan. Tekad Helicity bukan semata bisnis, tapi sebagai entitas bisnis yang ingin berkontribusi dalam sistem transportasi di negara ini.
Di bawah kepemimpinan Denon, Helicity disiapkan menjadi sebuah transportasi udara yang memberikan manfaat kepada masyarakat dan kontribusi kepada negara.
Secara operasional, Helicity melayani rute Jabodetabek termasuk Kepulauan Seribu, Cikarang, Puncak dan Sukabumi, serta Banten dan Bandung. Selain itu, keberadaan Helicity akan melengkapi konektivitas intermoda ke Bandara Soekarno-Hatta yang sejalan dengan program pemerintah, disamping kereta cepat dan transportasi darat lainnya.
(ven)