Dokter Hewan Bikin Motor Listrik Super Ringan
A
A
A
ATLANTA - Motor listrik terus digadang-gadang sebagai kendaraan masa depan. Mungkin hal ini membaut siapa saja tertarik membuatnya, tidak terkecuali seorang dokter hewan.
Baru-baru ini seorang dokter hewan spesialis bedah tulang asal Atlanta, Amerika Serikat, sukses membangun sebuah motor listik garapannya sendiri. Diberi nama ExoDyne, dokter hewan yang diketahui bernama Alan Cross harus merelakan waktu selama sembilan bulan di garasi rumahnya.
Usut punya usut, selain berprofesi sebagi dokter hewan spesialis, ternyata Cross juga memiliki gelar di bidang teknik (engineering). Oleh karena itu tak heran bila pria ini memiliki keterampilan dan ilmu pengetahuan mengenai logam dan fabrikasi.
Meski begitu, seperti dilansir dari Motorcove, Selasa (12/9/2017), Cross mengaku, mencomot beberapa part produk lain untuk membangun ExoDyne. Semisal untuk suspensi depan, dirinya menggunakan suspensi milik Suzuki RMZ 250 keluaran 1995. Lalu Headstock and Rear Swingarm Suzuki RM 125 buatan 1995.
Ia juga menggunakan serat karbon agar tetap kuat namun berbobot ringan. Alhasil, sepeda motor ExoDyne ini hanya memiliki berat keseluruhan kurang dari 113 kg. Beberapa aspek, seperti boks baterai ion-lithium, juga menggunakan serat karbon agar kokoh dan ringan. Itulah alasan mengapa bobot ExoDyne secara menyeluruh kurang dari 113 kg.
ExoDyne sendiri mampu menempuh jarak hingga 32 km, dengan kecepatan mencapai 100 km/jam.
Baru-baru ini seorang dokter hewan spesialis bedah tulang asal Atlanta, Amerika Serikat, sukses membangun sebuah motor listik garapannya sendiri. Diberi nama ExoDyne, dokter hewan yang diketahui bernama Alan Cross harus merelakan waktu selama sembilan bulan di garasi rumahnya.
Usut punya usut, selain berprofesi sebagi dokter hewan spesialis, ternyata Cross juga memiliki gelar di bidang teknik (engineering). Oleh karena itu tak heran bila pria ini memiliki keterampilan dan ilmu pengetahuan mengenai logam dan fabrikasi.
Meski begitu, seperti dilansir dari Motorcove, Selasa (12/9/2017), Cross mengaku, mencomot beberapa part produk lain untuk membangun ExoDyne. Semisal untuk suspensi depan, dirinya menggunakan suspensi milik Suzuki RMZ 250 keluaran 1995. Lalu Headstock and Rear Swingarm Suzuki RM 125 buatan 1995.
Ia juga menggunakan serat karbon agar tetap kuat namun berbobot ringan. Alhasil, sepeda motor ExoDyne ini hanya memiliki berat keseluruhan kurang dari 113 kg. Beberapa aspek, seperti boks baterai ion-lithium, juga menggunakan serat karbon agar kokoh dan ringan. Itulah alasan mengapa bobot ExoDyne secara menyeluruh kurang dari 113 kg.
ExoDyne sendiri mampu menempuh jarak hingga 32 km, dengan kecepatan mencapai 100 km/jam.
(wbs)