Malaysia Sebut China Ingin Rebut Pasar Automotif ASEAN

Selasa, 17 Oktober 2017 - 00:02 WIB
Malaysia Sebut China...
Malaysia Sebut China Ingin Rebut Pasar Automotif ASEAN
A A A
KUALALUMPUR - Keputusan DRB-HICOM Group menjual saham Proton Holdings 49,9% ke perusahaan China Zhejiang Geely terus berbuntut panjang. Kali ini Malaysia menuding tak hanya negaranya, China ingin kuasai pasar mobil Asia Tenggara, seperti Malaysia, Thailand dan Indonesia

Menurut Asia Nikkei, China sangat memahami perubahan yang cepat dari pasar otomotif di Asia dalam beberapa tahun terakhir, oleh karenanya produsen Cgina, mendominasi merek domestik.

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menangis ketika mereka melihat menjual merek Proton, yang ia didirikan pada tahun 1983. "Saya sangat sedih," tulisnya dalam sebuah blog-nya.

"Proton telah terjual, sudah dijual ke orang asing Ya, saya sedih, saya menangis, tapi akta sudah selesai Proton tidak bisa lagi nasional, Malaysia tidak punya mobil nasional sekarang, "tulis Tun Dr Mahathir.

"Saya yakin Proton akan berhasil dengan baik, karena akan dijual ke seluruh dunia. Nama Proton akan ada dimana-mana, Hal ini membuat saya benci, termasuk dengan orang Malaysia bermata sipit," tulis ungkapan kekesalan Mahatir.

Dia menggambarkan, Proton seperti “anak kandung” baginya. Dengan masuknya investor asing di tubuh Proton, Mahathir menganggap bahwa Proton tidak bisa lagi disebut produk nasional. “Proton tidak bisa lagi menjadi nasional, dan bahwa setiap kesuksesan yang dialaminya tidak ada yang patut dibanggakan, karena hal itu bukan milik saya atau negara saya.”

“Tapi saya tidak bisa bangga dengan kesuksesannya. Saya tidak bisa bangga dengan kesuksesan sesuatu yang bukan milik saya atau negara saya. Mungkin orang Malaysia lainnya mau, tapi bukan aku.” tandas dalam tulisan terakhirnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan II mengumumkan Proton Holdings Berhad akan bekerjasama dengan Zhejiang Geely Holding Group untuk memantapkan operasi bisnis Proton.

Perjanjian ini bakal menegaskan bahwa Geely memiliki saham Proton sebesar 49,9% sementara Proton masih memegang saham mayoritas sebesar 50.1%

Perjanjian ini akan memungkinkan PROTON mendapat akses ke berbagai platform serta mesin dibawah Geely Holding, di samping menembus pasar ada pembuat kendaraan China tersebut, termasuk pasar mobil-pemanduan kanan di Asia Tenggara.

Direktur Pelaksana Grup DRB-HICOM, Dato 'Sri Syed Faisal Albar mengatakan, merek PROTON akan tetap dan bakal mengalami pertumbuhan signifikan dengan kehadiran mitra strategis baru ini.

"Memang keinginan kami adalah untuk menghidupkan kembali merek PROTON di mata dunia. Ini merupakan mobil nasional yang pertama dan memiliki sejarah selama 30 tahun. Perjanjian ini akan menjadi katalis yang menjulang kembali satu merek yang dapat dibanggakan oleh semua rakyat Malaysia, "kata Syed Faisal seperti dilansir The Star
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1406 seconds (0.1#10.140)