Toyota Jepang: Kami Akan Lawan Mitsubishi Xpander-Wuling di Indonesia
A
A
A
TOKYO - Indonesia menjadi pertaruhan besar pabrikan mobil dunia di pasar Asia Tenggara. Tak hanya pabrikan Jepang, tapi juga pabrikan Eropa dan China.
Kesuksesan low MPV Mitsubishi Xpander dan Wuling Confero di Indonesia membuat Toyota Motor Corp. (TMC) gerah. Raksasa automotif Jepang itu menyiapkan produk baru yakng diyakini mampu mengganjal dua idola baru itu di Indonesia. "Kami akan melawan (dengan produk baru)," ungkap Managing Officer Toyota Motor Corp. (TMC) Hiroyuki Fukui di Tokyo, Jumat (25/10/2017).
Sebagai negara berkembang, Indonesia dinilai memiliki industri dan pasar automotif yang kuat. Jumlah kelas menengah di Indonesia yang terus bertumbuh diyakini menjadi salah satu penyokong pertumbuhan sektor automotif. "Buying power di Indonesia masih besar. Negara Anda merupakan salah satu negara yang hebat," puji Fukui.
Sebagai perusahaan automotif Jepang yang memiliki pangsar cukup besar di Indonesia, Fukui mengatakan, TMC sangat memberikan perhatian terhadap industri maupun pasar automotif Indonesia. Saat ini, Toyota memiliki fasilitas produksi berstandar global yang dioperasikan oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Masing-masing Plant Sunter 1 dan 2 di Jakarta serta Plant Karawang 1, 2, dan 3 (Jawa Barat).
Selain memproduksi mobil, pabrik-pabrik Toyota tersebut juga memproduksi mesin. Dengan total kapasitas produksi 425.000 unit dan sebanyak 150.400 unit di ekspor ke berbagai negara di dunia.
Sementara untuk kegiatan distribusi mobil di Indonesia dikendalikan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) yang merupakan perusahaan patungan antara TMC dan PT Astra International, Tbk.
"Kami menyiapkan model-model terbaru yang tentunya sudah terjadwal untuk diluncurkan," kata Fukui yang juga menjabat President Toyota Motor Asia Pacific (TMAP).
Fukui memastikan, Toyota akan menghadirkan beberapa model terbaru hingga beberapa tahun mendatang. Untuk mobil listrik (Electric Vehicle/EV) Fukui menilai, mobil dengan teknologi itu akan berdampak positif pada pengurangan emisi gas buang. Sebab mobil EV sudah menggunakan aliran listrik 100% yang disokong baterai elektrik yang bisa di isi ulang. Emisi karbon yang dihasilkan juga sangat rendah.
Kesuksesan low MPV Mitsubishi Xpander dan Wuling Confero di Indonesia membuat Toyota Motor Corp. (TMC) gerah. Raksasa automotif Jepang itu menyiapkan produk baru yakng diyakini mampu mengganjal dua idola baru itu di Indonesia. "Kami akan melawan (dengan produk baru)," ungkap Managing Officer Toyota Motor Corp. (TMC) Hiroyuki Fukui di Tokyo, Jumat (25/10/2017).
Sebagai negara berkembang, Indonesia dinilai memiliki industri dan pasar automotif yang kuat. Jumlah kelas menengah di Indonesia yang terus bertumbuh diyakini menjadi salah satu penyokong pertumbuhan sektor automotif. "Buying power di Indonesia masih besar. Negara Anda merupakan salah satu negara yang hebat," puji Fukui.
Sebagai perusahaan automotif Jepang yang memiliki pangsar cukup besar di Indonesia, Fukui mengatakan, TMC sangat memberikan perhatian terhadap industri maupun pasar automotif Indonesia. Saat ini, Toyota memiliki fasilitas produksi berstandar global yang dioperasikan oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Masing-masing Plant Sunter 1 dan 2 di Jakarta serta Plant Karawang 1, 2, dan 3 (Jawa Barat).
Selain memproduksi mobil, pabrik-pabrik Toyota tersebut juga memproduksi mesin. Dengan total kapasitas produksi 425.000 unit dan sebanyak 150.400 unit di ekspor ke berbagai negara di dunia.
Sementara untuk kegiatan distribusi mobil di Indonesia dikendalikan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) yang merupakan perusahaan patungan antara TMC dan PT Astra International, Tbk.
"Kami menyiapkan model-model terbaru yang tentunya sudah terjadwal untuk diluncurkan," kata Fukui yang juga menjabat President Toyota Motor Asia Pacific (TMAP).
Fukui memastikan, Toyota akan menghadirkan beberapa model terbaru hingga beberapa tahun mendatang. Untuk mobil listrik (Electric Vehicle/EV) Fukui menilai, mobil dengan teknologi itu akan berdampak positif pada pengurangan emisi gas buang. Sebab mobil EV sudah menggunakan aliran listrik 100% yang disokong baterai elektrik yang bisa di isi ulang. Emisi karbon yang dihasilkan juga sangat rendah.
(mim)