Autonomous Driving Mitsubishi Bisa Diaplikasikan Pada Semua Mobil

Kamis, 02 November 2017 - 16:02 WIB
Autonomous Driving Mitsubishi Bisa Diaplikasikan Pada Semua Mobil
Autonomous Driving Mitsubishi Bisa Diaplikasikan Pada Semua Mobil
A A A
TOKYO - Mitsubishi Electric akan memperkenalkan teknologi militer untuk membantu kendaraan dengan sistem autonomous driving ( kemudi sendiri) dalam mendeteksi rintangan di jalan serta menghindari kemacetan. Asyiknya teknologi tak hanya diterapkan di mobil Mitsubsihi tetapi semua produsen mobil.

Mitsubishi mengumumkan niat mereka untuk menghubungkan teknologi mereka dengan kendaraan otonom ke dalam penawaran terpadu untuk semua mobil. Menurut kesepakatan awal mereka, perusahaan bertujuan menawarkan layanan untuk mendukung kendaraan dengan Advanced Driver Assistance Systems (ADAS).

Sejumlah komponen yang dikembangkan untuk mengarahkan gerak misil seperti radar gelombang milimeter, sonar, sensor, serta kamera, tengah diadaptasi untuk kendaraan dengan sistem self-driving yang rencananya akan diluncurkan pada 2020 mendatang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Katsumi Adachi, Senior Chief Engineer di Divisi Peralatan Otomotif Mitsubishi.

Perusahaan penyedia asal Jepang tersebut tengah mencoba untuk menggandeng sejumlah perusahaan ternama seperti Continental AG, Denso Corp.dan Hitachi Automotive Systems Ltd.untuk menyediakan teknologi bantuan berkendara yang saat ini menjadi standar bagi model terbaru.

Meski sejumlah kompetitor telah selangkah lebih maju dalam teknologi tersebut, Mitsubishi diklaim akan mampu menawarkan sistem terbaik tahun depan dalam hal sensor dengan presisi tinggi dan steering system bertenaga listrik.

"Semua yang kita lakukan adalah menggabungkan seluruh komponen yang sudah kita miliki," jelas Adachi.

Chief Executive Officer Edzard Overbeek, Mitsubishi Electric mengatakan Mitsubishi Electric berniat untuk mengaktifkan layanan berawal di Amerika Utara dan Eropa, sebelum memperluas layanan ini. Perusahaan juga akan bekerja sama untuk menentukan kemungkinan layanan yang menargetkan industri lain di luar pasar automotif.

"Ini adalah kesempatan besar bagi kami, sementara fokus awal teknologi otonom, lama kelamaan kami melakukan perluasan kolaborasi kami saat kami mengeksplorasi model bisnis baru dan menarik bagi dunia otonom yang sedang maju," tutur Edzard di sela-sela perhelatan Tokyo Motor Show 2017.

Menurut Goro Tanamachi, analis IHS yang berbasis di Tokyo, mengatakan tantangan bagi Mitsubishi yaitu harus memangkas biaya dalam pengunaan teknologi tersebut yang telah dikembangkan dalam sejumlah industri seperti industri aerospace.

"Permintaan terhadap pemangkasan biaya yang lebih rendah untuk otomotif," jelas Goro.

"Saya ragu apakah memungkinkan untuk memangkas biaya bagi para produsen otomotif untuk dapat diaplikasikan pada model mobil murah," tambahnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7616 seconds (0.1#10.140)