Suzuki UMC Targetkan Penjualan 12.600 Mobil Selama 2018 di Jatim
A
A
A
SURABAYA - Selama 2017, penjualan mobil Suzuki di PT United Motor Center (UMC) mencapai 10.500 unit. Tahun ini, salah satu dealer utama mobil Suzuki di wilayah Jawa Timur (Jatim) ini menargetkan penjualan bisa mencapai 12.600 unit atau naik 20% dibanding realisasi penjualan di 2017.
Sales and Marketing Director PT UMC, Fredy Teguh mengatakan, pihaknya penjualan mobil di tahun ini akan membaik. Selain itu ditunjang dengan produk-produk baru dari Suzuki mobil, indikator perekonomian juga akan meningkat. Ini ditandai pembangunan sejumlah infrastruktur, salah satunya jalan tol hingga pelabuhan. “Saya kira pembangunan infrastruktur ini akan berdampak pada dunia automotif, terutama penjualan mobil,” katanya, Minggu (14/1/2018).
Secara total penjualan mobil di Jatim selama 2017 sebanyak 128.000 unit naik 3% dibanding 2016 sebanyak 124.500 unit. Penjualan di UMC sendiri banyak ditopang produk-produk baru di 2017. Sepanjang tahun tersebut setidaknya ada lima model baru Suzuki yang diperkenalkan yakni Pick up, Ignis, Ertiga Diesel, Baleno Hatchback dan S-Cross. “Dengan target penjualan yang tahun ini kami harapkan bisa naik 20%, maka market share (penguasaan pasar) kami juga akan naik dari 10% menjadi 12%,” tandas Fredy.
Dia menambahkan, dari jumlah total penjualan UMC, masih didominasi oleh Ertiga dengan kontribusi sebesar 55%, disusul Pick up sebesar 25%, dan Ignis berkontribusi 12%. 2017, kata dia, merupakan tahun yang penuh tantangan. Hampir semua sektor usaha mengalami kelesuan pasar. Tapi Suzuki berhasil mengalami meningkatkan penjualan melampaui penjualan automotif secara total.”Produk baru itu cukup membantu dalam penjualan. Ini karena konsumen selalu menyukai hal-hal yang baru dan belum banyak di pasaran,” imbuhnya.
Sementara itu, Area General Manager 5 Toyota Astra Motor (TAM), Dharmawan Halim mengatakan, di Jatim, Toyota mampu menguasai pasar kendaraan roda empat sebesar 32%. Penjualan masih ditopang Avanza, Agya, Calya.
Kontribusi ketiganya mencapai 60%. Persaingan pasar di Jatim, lanjut dia, sangat ketat karena banyak produk dan merek baru bermunculan. Untuk itu, pabrikan automotif asal Jepang tersebut fokus memperkuat pelayanan terutama aftersales. “Pelayanan aftersales kami menjangkau semua daerah yang ada di Jatim,” katanya.
Sales and Marketing Director PT UMC, Fredy Teguh mengatakan, pihaknya penjualan mobil di tahun ini akan membaik. Selain itu ditunjang dengan produk-produk baru dari Suzuki mobil, indikator perekonomian juga akan meningkat. Ini ditandai pembangunan sejumlah infrastruktur, salah satunya jalan tol hingga pelabuhan. “Saya kira pembangunan infrastruktur ini akan berdampak pada dunia automotif, terutama penjualan mobil,” katanya, Minggu (14/1/2018).
Secara total penjualan mobil di Jatim selama 2017 sebanyak 128.000 unit naik 3% dibanding 2016 sebanyak 124.500 unit. Penjualan di UMC sendiri banyak ditopang produk-produk baru di 2017. Sepanjang tahun tersebut setidaknya ada lima model baru Suzuki yang diperkenalkan yakni Pick up, Ignis, Ertiga Diesel, Baleno Hatchback dan S-Cross. “Dengan target penjualan yang tahun ini kami harapkan bisa naik 20%, maka market share (penguasaan pasar) kami juga akan naik dari 10% menjadi 12%,” tandas Fredy.
Dia menambahkan, dari jumlah total penjualan UMC, masih didominasi oleh Ertiga dengan kontribusi sebesar 55%, disusul Pick up sebesar 25%, dan Ignis berkontribusi 12%. 2017, kata dia, merupakan tahun yang penuh tantangan. Hampir semua sektor usaha mengalami kelesuan pasar. Tapi Suzuki berhasil mengalami meningkatkan penjualan melampaui penjualan automotif secara total.”Produk baru itu cukup membantu dalam penjualan. Ini karena konsumen selalu menyukai hal-hal yang baru dan belum banyak di pasaran,” imbuhnya.
Sementara itu, Area General Manager 5 Toyota Astra Motor (TAM), Dharmawan Halim mengatakan, di Jatim, Toyota mampu menguasai pasar kendaraan roda empat sebesar 32%. Penjualan masih ditopang Avanza, Agya, Calya.
Kontribusi ketiganya mencapai 60%. Persaingan pasar di Jatim, lanjut dia, sangat ketat karena banyak produk dan merek baru bermunculan. Untuk itu, pabrikan automotif asal Jepang tersebut fokus memperkuat pelayanan terutama aftersales. “Pelayanan aftersales kami menjangkau semua daerah yang ada di Jatim,” katanya.
(mim)