Terungkap! Yamaha Akan Bangkitkan Nenek Moyang RX King
Terungkap! Yamaha Akan Bangkitkan Nenek Moyang RX King
A
A
A
TOKYO - Yamaha terungkap mendaftarkan gambar paten motor super klasik yang akan masuk tahap produksi.Motor ini berbasis Yamaha YA-1, berjuluk The Red Dragonfly motor ini merupakan pertama Yamaha, alias, nenek, moyang RX King.
Seperti dilansir dari Ridepart, Yamaha sendiri sebelumnya bersiap membawa motor bergaya klasik dengan sentuhan modern, Resonator 125 ke jalur produksi. Artinya motor bergaya klasik akan berkiblat Yamaha YA-1.
Gambar paten baru ini masuk ke rangkaian "Ultra Realistis" perusahaan.kit YA-1 dapat didownload dengan warna penuh atau putih polos. Kit ini juga hadir dalam dua varian yang berbeda
Yamaha YA-1 dihadirkan setelah kebutuhan transportasi murah dan praktis dibutuhkan di Jepang usai PD II. Itu yang memicu Genichi Kawakami, yang kemudian menjadi Presiden Yamaha Motor pertama bertekad membuat sepeda motor.
Tekad Kawakami itu kemudian menjadi motto perusahaan dalam menciptakan sepeda motor. Kawakami pun serius, bahkan untuk membuat sepeda motor, dia melakukan riset dan kerap mengunjungi Amerika untuk mempelajari peluang di bisnis ini. Riset untuk membangun sepeda motor ia lakukan juga hingga terbang ke Jerman yang menjadi kiblat bagi pabrikan kendaraan roda dua usai Perang Dunia kedua.
Hasil pengembangan dan studi yang dilakukannya lalu dituangkan pada pembangunan prototype pertama sepuluh bulan kemudian. Tepatnya bulan Agustus 1954 prototipe motor berhasil dibuat sebagai Yamaha YA-1, bermesin dua langkah 125 cc silinder tunggal.
Untuk mengujinya ketangguhannya, Yamaha menjalankannya sejauh 10.000 km yang belum pernah dilakukan pabrikan manapun saat itu. Bahkan, menguji melalui balapan tanjakan seperti Mt Fuji Ascent Race yang menjadikannya sebagai juara ketiga, dan juara pertama pada Asama Highlands Race.
Akhirnya kisah motor klasik Yamaha YA-1 alias Red Dragonfly mulai diproduksi sejak tanggal 1 Juli 1955. Dan perusahaan yang kini bernama Yamaha Motor Co, Ltd telah memperkerjakan karyawan sebanyak 274 orang, dan sanggup memproduksi 200 unit sepeda motor per bulan.
Yamaha Resonator 125 di desain untuk kaum muda yang ingin menemukan kesenangan dalam mengendarai sepeda motor. Menggunakan sasis yang ringan, ramping dan kompak dengan perakitan panel instrumen menggunakan perangkat inovatif.
Model ini sangat sarat dengan unsur nostalgia, sebab dipadukan dengan era baru sepeda motor masa kini. Selain itu, terdapat panel sport kayu pada bagian tangki bahan bakar serta bagian kursi yang dibalut dengan bahan otentik serat kayu yang juga digunakan pada gitar.
Tampilan kenalpot juga mendapat keistimewaan dengan mendapat grafik lembut. Yamaha ingin menginspirasi kaum muda dengan sepeda motor konsep yang berkualitas dan hanya dimiliki oleh Yamaha . Resonator 125 menggunakan jenis mesin Air-cooled, 4-stroke pengaturan. Mempunyai satu silinder dan sistem pasokan bahan bakar full injeksi.
Seperti dilansir dari Ridepart, Yamaha sendiri sebelumnya bersiap membawa motor bergaya klasik dengan sentuhan modern, Resonator 125 ke jalur produksi. Artinya motor bergaya klasik akan berkiblat Yamaha YA-1.
Gambar paten baru ini masuk ke rangkaian "Ultra Realistis" perusahaan.kit YA-1 dapat didownload dengan warna penuh atau putih polos. Kit ini juga hadir dalam dua varian yang berbeda
Yamaha YA-1 dihadirkan setelah kebutuhan transportasi murah dan praktis dibutuhkan di Jepang usai PD II. Itu yang memicu Genichi Kawakami, yang kemudian menjadi Presiden Yamaha Motor pertama bertekad membuat sepeda motor.
Tekad Kawakami itu kemudian menjadi motto perusahaan dalam menciptakan sepeda motor. Kawakami pun serius, bahkan untuk membuat sepeda motor, dia melakukan riset dan kerap mengunjungi Amerika untuk mempelajari peluang di bisnis ini. Riset untuk membangun sepeda motor ia lakukan juga hingga terbang ke Jerman yang menjadi kiblat bagi pabrikan kendaraan roda dua usai Perang Dunia kedua.
Hasil pengembangan dan studi yang dilakukannya lalu dituangkan pada pembangunan prototype pertama sepuluh bulan kemudian. Tepatnya bulan Agustus 1954 prototipe motor berhasil dibuat sebagai Yamaha YA-1, bermesin dua langkah 125 cc silinder tunggal.
Untuk mengujinya ketangguhannya, Yamaha menjalankannya sejauh 10.000 km yang belum pernah dilakukan pabrikan manapun saat itu. Bahkan, menguji melalui balapan tanjakan seperti Mt Fuji Ascent Race yang menjadikannya sebagai juara ketiga, dan juara pertama pada Asama Highlands Race.
Akhirnya kisah motor klasik Yamaha YA-1 alias Red Dragonfly mulai diproduksi sejak tanggal 1 Juli 1955. Dan perusahaan yang kini bernama Yamaha Motor Co, Ltd telah memperkerjakan karyawan sebanyak 274 orang, dan sanggup memproduksi 200 unit sepeda motor per bulan.
Yamaha Resonator 125 di desain untuk kaum muda yang ingin menemukan kesenangan dalam mengendarai sepeda motor. Menggunakan sasis yang ringan, ramping dan kompak dengan perakitan panel instrumen menggunakan perangkat inovatif.
Model ini sangat sarat dengan unsur nostalgia, sebab dipadukan dengan era baru sepeda motor masa kini. Selain itu, terdapat panel sport kayu pada bagian tangki bahan bakar serta bagian kursi yang dibalut dengan bahan otentik serat kayu yang juga digunakan pada gitar.
Tampilan kenalpot juga mendapat keistimewaan dengan mendapat grafik lembut. Yamaha ingin menginspirasi kaum muda dengan sepeda motor konsep yang berkualitas dan hanya dimiliki oleh Yamaha . Resonator 125 menggunakan jenis mesin Air-cooled, 4-stroke pengaturan. Mempunyai satu silinder dan sistem pasokan bahan bakar full injeksi.
(wbs)
Explore More