Mitsubishi Tidak Takut Konsumen Xpander Pindah Merek Lain
A
A
A
JAKARTA - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) tidak khawatir pembeli Mitsubishi Xpander akan beralih ke merek lain lantaran masa tunggu untuk mendapatkan mobil ini cukup lama. Diketahui, mengingat jumlah pemesanan yang membludak, masa tunggu Xpander bisa mencapai lima bulan.
Promotion Departement PT MMKSI, Andreas Januar Simanjuntak mengatakan, konsumen Xpander merupakan orang yang betul-betul ingin memiliki low multipurpose vehicle (LMPV) ini. Sehingga, meski ada produk baru dari kompetitor, mereka tetap akan dengan sabar menunggu. “Yang dicari konsumen itu produk, bukan karena masa tunggunya pendek terus beralih ke merek lain. Kami sudah mempelajari itu dan ternyata konsumen Xpander cukup sabar,” katanya, Minggu (22/4/2018).
Disisi lain, PT MMKSI juga akan menambah pasokan Mitsubishi Xpander untuk wilayah Jawa Timur (Jatim). Hal ini akibat dari melonjaknya jumlah pemesanan. Awalnya, dalam sebulan, Xpander ditargetkan terjual sebanyak 500 unit. Namun saat ini jumlah pemesan atau inden sudah menembus angka 1.400 unit per bulan.
Secara nasional, pemesanan sudah mencapai 60.000 unit. Separuh diantaranya sudah dikirim ke konsumen.“Awalnya, kontribusi kami untuk Xpander secara nasional sebesar 12%. Tapi saat ini sudah membesar menjadi 18%. Maka otomatis dengan adanya kenaikan kontribusi ini, pasokan juga akan bertambah,” kata Head of East Java-Bali NTB Section PT MMKSI Heru Siswantoro.
Head of Sales and Marketing Region 2 Department PT MMKSI, Amiruddin menambahkan, mengacu data wholesales (pengiriman mobil dari pabrik ke diler) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, pada Februari, Xpander terjual sebanyak 7.400 unit. Sedangkan Avanza 6.773 unit. “Karena jumlah peminat sangat banyak, maka waktu tunggu (inden) pembelian juga makin lama. Antara tiga bulan sampai empat bulan. Tergantung dari tipe yang dipesan,” ujarnya.
Terkait inden yang cukup lama, Amiruddin mengaku hal itu karena kemampuan produksi yang tidak seimbang dengan permintaan yang cukup besar. Pihaknya mengakui bahwa, ada sejumlah konsumen yang terpaksa membatalkan pemesanan lantaran tak sabar menunggu. Biasanya, tipe konsumen seperti ini karena memang sangat membutuhkan kendaraan. Sehingga mereka membeli kendaraan yang paling cepat bisa dirasakan. “Rata-rata konsumen membeli Xpander sebagai kendaraan nomor dua,” jelasnya.
Promotion Departement PT MMKSI, Andreas Januar Simanjuntak mengatakan, konsumen Xpander merupakan orang yang betul-betul ingin memiliki low multipurpose vehicle (LMPV) ini. Sehingga, meski ada produk baru dari kompetitor, mereka tetap akan dengan sabar menunggu. “Yang dicari konsumen itu produk, bukan karena masa tunggunya pendek terus beralih ke merek lain. Kami sudah mempelajari itu dan ternyata konsumen Xpander cukup sabar,” katanya, Minggu (22/4/2018).
Disisi lain, PT MMKSI juga akan menambah pasokan Mitsubishi Xpander untuk wilayah Jawa Timur (Jatim). Hal ini akibat dari melonjaknya jumlah pemesanan. Awalnya, dalam sebulan, Xpander ditargetkan terjual sebanyak 500 unit. Namun saat ini jumlah pemesan atau inden sudah menembus angka 1.400 unit per bulan.
Secara nasional, pemesanan sudah mencapai 60.000 unit. Separuh diantaranya sudah dikirim ke konsumen.“Awalnya, kontribusi kami untuk Xpander secara nasional sebesar 12%. Tapi saat ini sudah membesar menjadi 18%. Maka otomatis dengan adanya kenaikan kontribusi ini, pasokan juga akan bertambah,” kata Head of East Java-Bali NTB Section PT MMKSI Heru Siswantoro.
Head of Sales and Marketing Region 2 Department PT MMKSI, Amiruddin menambahkan, mengacu data wholesales (pengiriman mobil dari pabrik ke diler) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, pada Februari, Xpander terjual sebanyak 7.400 unit. Sedangkan Avanza 6.773 unit. “Karena jumlah peminat sangat banyak, maka waktu tunggu (inden) pembelian juga makin lama. Antara tiga bulan sampai empat bulan. Tergantung dari tipe yang dipesan,” ujarnya.
Terkait inden yang cukup lama, Amiruddin mengaku hal itu karena kemampuan produksi yang tidak seimbang dengan permintaan yang cukup besar. Pihaknya mengakui bahwa, ada sejumlah konsumen yang terpaksa membatalkan pemesanan lantaran tak sabar menunggu. Biasanya, tipe konsumen seperti ini karena memang sangat membutuhkan kendaraan. Sehingga mereka membeli kendaraan yang paling cepat bisa dirasakan. “Rata-rata konsumen membeli Xpander sebagai kendaraan nomor dua,” jelasnya.
(wbs)