Ini Alasan All New Ertiga Tak Takut Bersaing dengan Xpander
A
A
A
BANDUNG - Suzuki yang baru saja merilis All New Ertiga menyatakan kesiapannya menghadapi kesuksesan Mitsubishi Xpander. Persaingan mobil low multI purpose vehicle (LMPV) di Indonesia pun semakin ketat.
Ketidak khawatiran Suzuki dilandasi sejumlah keunggulan yang dimiliki All New Ertiga ketimbang produk lainnya. "Kami tidak khawatir. Dari sisi produk All New Ertiga berbeda. Kami punya kelebihan yang tidak dimiliki low MPV lainnya, terutama soal efisiensi bahan bakar. Itu menjadi andalan kami, Suzuki berani bersaing," kata Marketing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales, Donny Saputra di Bandung, Jawa Barat, Minggu (20/5/2018).
Menurut dia, berdasarkan hasil uji Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), konsumsi bahan bakal All New Ertiga untuk tipe manual rata-rata 18,09 km/liter. Sedangkan tipe matik 16,73 km/liter. Walaupun dari sisi volume mesin (cc) bertambah menjadi 1.500 cc dan bodi bertambah besar, itu semua tidak berpengaruh kepada konsumsi bahan bakar.
Berkat teknologi yang digunakan Suzuki bobot All New Ertiga juga turun 100 kilogram (kg). Namun karena ada penambahan besar bodi dan fitur, bobot All New Ertiga total hanya berkurang 50 kg. "Kami menggunakan teknologi harteg, sehingga bobot sasis lebih ringan. Namun memiliki kekuatan sama. Teknologi itu juga yang kami gunakan untuk produk Suzuki lainnya," paparnya.
Hal senada disampaikan Group Head Dealer Sales PT Suzuki Indomobil Sales, Randy Rezki Murdoko. Pihaknya yakin All New Ertiga bakal bersaing dengan produk low MPV lainnya. Bahkan dia lebih optimistis All New Ertiga lebih diterima masyarakat.
"Tahun lalu setelah produk kompetitor hadir, market share Ertiga justru naik dari 12% menjadi 14%. Tahun ini, market share Ertiga terus naik menjadi 15% per April 2018. Artinya produk kompetitor tidak berpengaruh terhadap kami," klaim Randy.
Untuk memaksimalkan pelayanan kepada konsumen, Suzuki telah memperbaiki mekanisme suplai dengan konsep zero complaint. Di mana proses inden dipastikan tidak akan berlarut-larut.
Pihaknya menjamin daftar tunggu maksimal dua bulan. "Kami banyak belajar terkait branding dan penjualan. Sehingga banyak improvement dari sebelumnya. Kami berani jamin inden paling lama dua bulan. Apalagi di Bandung, karena market Ertiga di Bandung cukup bagus," pungkasnya.
Ketidak khawatiran Suzuki dilandasi sejumlah keunggulan yang dimiliki All New Ertiga ketimbang produk lainnya. "Kami tidak khawatir. Dari sisi produk All New Ertiga berbeda. Kami punya kelebihan yang tidak dimiliki low MPV lainnya, terutama soal efisiensi bahan bakar. Itu menjadi andalan kami, Suzuki berani bersaing," kata Marketing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales, Donny Saputra di Bandung, Jawa Barat, Minggu (20/5/2018).
Menurut dia, berdasarkan hasil uji Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), konsumsi bahan bakal All New Ertiga untuk tipe manual rata-rata 18,09 km/liter. Sedangkan tipe matik 16,73 km/liter. Walaupun dari sisi volume mesin (cc) bertambah menjadi 1.500 cc dan bodi bertambah besar, itu semua tidak berpengaruh kepada konsumsi bahan bakar.
Berkat teknologi yang digunakan Suzuki bobot All New Ertiga juga turun 100 kilogram (kg). Namun karena ada penambahan besar bodi dan fitur, bobot All New Ertiga total hanya berkurang 50 kg. "Kami menggunakan teknologi harteg, sehingga bobot sasis lebih ringan. Namun memiliki kekuatan sama. Teknologi itu juga yang kami gunakan untuk produk Suzuki lainnya," paparnya.
Hal senada disampaikan Group Head Dealer Sales PT Suzuki Indomobil Sales, Randy Rezki Murdoko. Pihaknya yakin All New Ertiga bakal bersaing dengan produk low MPV lainnya. Bahkan dia lebih optimistis All New Ertiga lebih diterima masyarakat.
"Tahun lalu setelah produk kompetitor hadir, market share Ertiga justru naik dari 12% menjadi 14%. Tahun ini, market share Ertiga terus naik menjadi 15% per April 2018. Artinya produk kompetitor tidak berpengaruh terhadap kami," klaim Randy.
Untuk memaksimalkan pelayanan kepada konsumen, Suzuki telah memperbaiki mekanisme suplai dengan konsep zero complaint. Di mana proses inden dipastikan tidak akan berlarut-larut.
Pihaknya menjamin daftar tunggu maksimal dua bulan. "Kami banyak belajar terkait branding dan penjualan. Sehingga banyak improvement dari sebelumnya. Kami berani jamin inden paling lama dua bulan. Apalagi di Bandung, karena market Ertiga di Bandung cukup bagus," pungkasnya.
(mim)