Berwajah Cantik, Toyota Preetty Dilatih di John Robert Powers
A
A
A
TANGERANG - Kehadiran para perempuan cantik di pameran automotif mempunyai magnet tersendiri dalam sebuah event, seperti GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS). Mereka yang biasa disebut usher atau sales promotion girl (SPG), sengaja direkrut oleh perusahaan automotif untuk menarik para konsumen melihat produknya.Tak hanya cantik dan seksi, para usher juga "dipermak" oleh pabrikan dengan ilmu dan kepribadian. Semuanya untuk memuaskan pengunjung dan mengerek penjualan.
Keren (25) adalah salah satunya. Sebagai Toyota Preetty, sebutan untuk usher Toyota, dia mengatakan, meski kerap dipandang sebelah mata, menjadi usher automotif membuka peluang pekerjaan untuk orang lain. Selain cantik, mereka juga dituntut untuk pintar menguasai detail produk serta ramah dalam melayani pengunjung.
Untuk menjadi usher di event sebesar GIIAS, sebelumnya mereka diberi pelatihan terlebih dahulu terkait produk, tarian, dan kepribadian. "Sebelum event kami enam hari di-training. Ada training kepribadian di John Robert Powers selama tiga hari, training product knowledge, sama di-training koreografi," kata Keren kepada SINDOnews, Sabtu (11/8/2018).
Selain itu, Keren juga tak menampik bahwa penghasilan yang didapat dari pekerjaan ini cukup menjanjikan. Keren memaparkan mereka dibayar sesuai shift jam kerja mereka. Shift terbagi menjadi dua, yang pertama pukul 11.00-16.00 WIB dan 16.00-22.00 WIB.
"Ya lumayan sih, kalau di kami sendiri sekitar Rp1-1,5 juta per shift, tergantung juga dari jam terbangnya, training juga dapat sangu," katanya terkekeh.
"Kalau mau nambah, sehari dapat double ya ambil dua shift hahaha," candanya lagi.
Untuk sistem pembayaran, ujar dia, para usher akan dibayar paling lambat dua minggu sampai satu bulan setelah event berakhir. Keren menambahkan, tak ada batasan umur bagi para usher automotif karena semua tergantung performa dari masing-masing usher.
"Ada yang memang bergantung umur, ada juga yang sudah umur 30 tapi masih bisa jaga badan, performanya masih bagus ya tetap bisa," katanya.
Keren (25) adalah salah satunya. Sebagai Toyota Preetty, sebutan untuk usher Toyota, dia mengatakan, meski kerap dipandang sebelah mata, menjadi usher automotif membuka peluang pekerjaan untuk orang lain. Selain cantik, mereka juga dituntut untuk pintar menguasai detail produk serta ramah dalam melayani pengunjung.
Untuk menjadi usher di event sebesar GIIAS, sebelumnya mereka diberi pelatihan terlebih dahulu terkait produk, tarian, dan kepribadian. "Sebelum event kami enam hari di-training. Ada training kepribadian di John Robert Powers selama tiga hari, training product knowledge, sama di-training koreografi," kata Keren kepada SINDOnews, Sabtu (11/8/2018).
Selain itu, Keren juga tak menampik bahwa penghasilan yang didapat dari pekerjaan ini cukup menjanjikan. Keren memaparkan mereka dibayar sesuai shift jam kerja mereka. Shift terbagi menjadi dua, yang pertama pukul 11.00-16.00 WIB dan 16.00-22.00 WIB.
"Ya lumayan sih, kalau di kami sendiri sekitar Rp1-1,5 juta per shift, tergantung juga dari jam terbangnya, training juga dapat sangu," katanya terkekeh.
"Kalau mau nambah, sehari dapat double ya ambil dua shift hahaha," candanya lagi.
Untuk sistem pembayaran, ujar dia, para usher akan dibayar paling lambat dua minggu sampai satu bulan setelah event berakhir. Keren menambahkan, tak ada batasan umur bagi para usher automotif karena semua tergantung performa dari masing-masing usher.
"Ada yang memang bergantung umur, ada juga yang sudah umur 30 tapi masih bisa jaga badan, performanya masih bagus ya tetap bisa," katanya.
(mim)