Salinan Tesis dan Kursi Roda Stephen Hawking Laku Rp14,6 M
A
A
A
CAMBRIDGE - Barang pribadi milik mendiang Stephen Hawking, laku terjual dalam sebuah pelelangan amal. Keduanya, kursi roda dan tesis Hawking akan dilimpahkan pada dua badan amal, yaitu Stephen Hawking Foundation dan Asosiasi Penyakit Neurone Motor.
Kedua barang personal Hawking dilelang online melalui Balai Lelang Christie.
Kursi roda bermesin itu terjual dengan harga hampir 300 ribu poundsterling (setara dengan Rp 5,7 miliar).
Padahal sebelumnya kursi roda yang dipakai Hawking di akhir 1980-an hingga pertengahan 1990-an diprediksi akan terjual sekitar 10-15 ribu poundsterling.
Sementara salinan tesis Hawking berjudul "Properties of Expanding Universes" yang diterbitkan pada 1965 oleh Universitas Cambridge terjual 585.750 poundsterling (Rp 11,1 miliar). Angka ini tiga kali lipat lebih tinggi dibanding perkiraan sebelum lelang.
Balai Christie juga sedang menangani negosiasi untuk menyerahkan itu kepada otoritas Inggris sebagai pengganti pajak warisan.
Sebagaimana diwartakan The Guardian, Jumat (9/11/2018) anak-anak Hawking berharap dapat melestarikan arsip ilmiahnya untuk kepentingan bangsa.
"Ini memberikan kesempatan bagi pengagum karyanya untuk mendapatkan kenang-kenangan luar biasa dari ayah kami dalam bentuk barang-barang pembangkit ingatan dan menarik," kata Lucy, Putri Hawking.
Sebelum meninggal pada usia 76 pada bulan Maret, scientist terkenal ini didiagnosis dengan penyakit neuron motorik pada usia 22 tahun.
Hawking mendalami pemikiran ilmiah tentang lubang hitam dan asal-usul alam semesta yang ia tulis dalam buku-buku yang terjual laris.
Kedua barang personal Hawking dilelang online melalui Balai Lelang Christie.
Kursi roda bermesin itu terjual dengan harga hampir 300 ribu poundsterling (setara dengan Rp 5,7 miliar).
Padahal sebelumnya kursi roda yang dipakai Hawking di akhir 1980-an hingga pertengahan 1990-an diprediksi akan terjual sekitar 10-15 ribu poundsterling.
Sementara salinan tesis Hawking berjudul "Properties of Expanding Universes" yang diterbitkan pada 1965 oleh Universitas Cambridge terjual 585.750 poundsterling (Rp 11,1 miliar). Angka ini tiga kali lipat lebih tinggi dibanding perkiraan sebelum lelang.
Balai Christie juga sedang menangani negosiasi untuk menyerahkan itu kepada otoritas Inggris sebagai pengganti pajak warisan.
Sebagaimana diwartakan The Guardian, Jumat (9/11/2018) anak-anak Hawking berharap dapat melestarikan arsip ilmiahnya untuk kepentingan bangsa.
"Ini memberikan kesempatan bagi pengagum karyanya untuk mendapatkan kenang-kenangan luar biasa dari ayah kami dalam bentuk barang-barang pembangkit ingatan dan menarik," kata Lucy, Putri Hawking.
Sebelum meninggal pada usia 76 pada bulan Maret, scientist terkenal ini didiagnosis dengan penyakit neuron motorik pada usia 22 tahun.
Hawking mendalami pemikiran ilmiah tentang lubang hitam dan asal-usul alam semesta yang ia tulis dalam buku-buku yang terjual laris.
(wbs)