Penjualan Terus Merosot, Nissan Umumkan Akan PHK 12.500 Karyawan
A
A
A
TOKYO - Nissan Motor Co mengumumkan rencana akan melakukan restrukturisasi terbesar dalam satu dekade terakhir, Nissan akan memangkas hampir sepersepuluh tenaga kerjanya dan menandai kemungkinan penutupan pabrik untuk mengendalikan biaya yang menggelembung ketika Carlos Ghosn menjadi CEO.
CEO Nissan Hiroto Saikawa menghadiri konferensi pers untuk merilis pendapatan kuartal pertama di kantor pusat perusahaan di Yokohama, Jepang 25 Juli 2019. Hiroto Saikawa, yang ditugaskan untuk menopang bisnis Nissan saat ini,
Menurut sebuah laporan, Nissan dikatakan akan memberhentikan sekitar 12.500 pekerja di seluruh dunia. Menyusul laporan awal ini mengatakan perusahaan Jepang melaporkan penurunan laba bersih 94,5 persen dan total penjualan turun 6 persen menjadi 1,23 juta.
Seperti dilansir dari Reuters Jumat (25/7/2019), Nissan akan mengurangi setidaknya 12.500 karyawan secara global pada Maret 2023 - pemangkasan pekerjaan terbanyak sejak 2009, hal ini tentunya akan memangkas kapasitas produksi, terutama mobil kompak di pabrik yang kurang dimanfaatkan di luar negeri.
Pembuat crossover SUV Rogue dan Datsun Go yang mungil dan berbiaya rendah, memiliki 138.000 karyawan pada Maret 2018.
"Kami menargetkan melakukan investasi untuk memproduksi mobil kompak berdasarkan rencana Power 88," tutur Saikawa kepada wartawan pada briefing di kantor pusat Nissan,
Pendapatan 94,5 persen dalam laba bersih dan total penjualan turun 6 persen menjadi 1,23 juta. Pengurangan 12.500 pekerja terdiri dari 9 persen dari total tenaga kerja Nissan, tetapi akan mempengaruhi 14 fasilitas di seluruh dunia - kebanyakan dari pabrik di luar Jepang.
Pabrik-pabrik tersebut meliputi Spanyol, Indonesia, Rusia, Prancis, Thailand, Meksiko, dan Inggris.
Ini berarti bahwa Nissan juga akan mengurangi produk global dan lini produksi sebesar 10 persen pada akhir tahun 2022, untuk fokus pada model inti global dan model strategis regional.
Hingga berita ini ditayangkan, SINDOnews berupaya menayakan perihal ini kepada pihak Nissan Indonesia, namun hingga berita ini tayang belum ada jawaban dari pihak Nissan Indonesia.
CEO Nissan Hiroto Saikawa menghadiri konferensi pers untuk merilis pendapatan kuartal pertama di kantor pusat perusahaan di Yokohama, Jepang 25 Juli 2019. Hiroto Saikawa, yang ditugaskan untuk menopang bisnis Nissan saat ini,
Menurut sebuah laporan, Nissan dikatakan akan memberhentikan sekitar 12.500 pekerja di seluruh dunia. Menyusul laporan awal ini mengatakan perusahaan Jepang melaporkan penurunan laba bersih 94,5 persen dan total penjualan turun 6 persen menjadi 1,23 juta.
Seperti dilansir dari Reuters Jumat (25/7/2019), Nissan akan mengurangi setidaknya 12.500 karyawan secara global pada Maret 2023 - pemangkasan pekerjaan terbanyak sejak 2009, hal ini tentunya akan memangkas kapasitas produksi, terutama mobil kompak di pabrik yang kurang dimanfaatkan di luar negeri.
Pembuat crossover SUV Rogue dan Datsun Go yang mungil dan berbiaya rendah, memiliki 138.000 karyawan pada Maret 2018.
"Kami menargetkan melakukan investasi untuk memproduksi mobil kompak berdasarkan rencana Power 88," tutur Saikawa kepada wartawan pada briefing di kantor pusat Nissan,
Pendapatan 94,5 persen dalam laba bersih dan total penjualan turun 6 persen menjadi 1,23 juta. Pengurangan 12.500 pekerja terdiri dari 9 persen dari total tenaga kerja Nissan, tetapi akan mempengaruhi 14 fasilitas di seluruh dunia - kebanyakan dari pabrik di luar Jepang.
Pabrik-pabrik tersebut meliputi Spanyol, Indonesia, Rusia, Prancis, Thailand, Meksiko, dan Inggris.
Ini berarti bahwa Nissan juga akan mengurangi produk global dan lini produksi sebesar 10 persen pada akhir tahun 2022, untuk fokus pada model inti global dan model strategis regional.
Hingga berita ini ditayangkan, SINDOnews berupaya menayakan perihal ini kepada pihak Nissan Indonesia, namun hingga berita ini tayang belum ada jawaban dari pihak Nissan Indonesia.
(wbs)