Honda Mulai Produksi Skuter Listrik Benly E, Hanya 200 Unit per Tahun

Minggu, 22 Desember 2019 - 18:01 WIB
Honda Mulai Produksi...
Honda Mulai Produksi Skuter Listrik Benly E, Hanya 200 Unit per Tahun
A A A
TOKYO - Honda memperkenalkan program Teknologi Honda e: di Tokyo Motor Show ke-46 pada Oktober 2019 lalu. Salah satu bagian dari program itu, skuter Benly E, sekarang sudah mulai memasuki jalur produksi.Kendraan roda dua itu adalah versi elektrik dari Benly, skuter yang saat ini dipasarkan Honda untuk bisnis di Jepang. Benly E dijadwalkan diluncurkan kepada pengguna bisnis pada bulan April 2020.
Ini adalah bagian dari berita baiknya. Berita buruknya, sebagai permulaan House of Honda hanya berencana menjual 200 unit skuter Benly E per tahun. Pihak Honda juga hanya memproduksi empat model, masing-masing Benly E: I, Benly E: II, dan versi Pro dari semua varian Benly.

Dilansir dari laman RideApart, versi Pro dilengkapi dengan keranjang depan besar, pembawa belakang besar, pelindung buku jari, dan sistem rem kaki yang semuanya dipasang sebagai standar.

Benly E: I, dalam bentuk reguler dan Pro, memiliki rentang klaim perjalanan sejauh 87 km (54 mil). Sementara Benly E: II, dalam bentuk reguler dan Pro, diklaim memiliki jangkauan 43 km (tepat di bawah 27 mil). "All BENLY e: model datang dalam satu warna, Ross White, yang memunculkan citra bersih EVs," kata Honda terkait warna untuk skuter Benly E.

Setiap Benly E yang dijual dalam versi standar bakal dilengkapi dengan dua Paket Daya Mobile Honda, serta dua pengisi daya MPP khusus. Honda menjualnya dengan harga berkisar Rp94 juta dan untuk versi Pro dilepas senilai Rp96 juta.

Volume produksi awal yang rendah dari skuter komersial ini memang mengecewakan, sehingga pasar berharap tahun depan jumlahnya akan bertambah lagi. Ketika hal ini ditanyakan, Honda mengatakan, sebagian alasan mengapa membatasi jumlah produksi dengan cara ini adalah untuk mempertahankan tingkat tanggung jawab sosial yang wajar.

Pebisnis yang menginginkan skuter Benly E dalam armadanya harus menandatangani kontrak dengan Honda. Mereka diminta bekerja sama terkait limbah baterai bekasnya.

Sampah elektronik adalah masalah yang terus berkembang dan hanya akan menjadi lebih jelas karena semakin banyak orang mulai menggunakan dan mengganti baterai di kendaraan listriknya. Ini merupakan langkah mengagumkan dari Honda dan semoga yang dapat dipertahankan pada volume yang lebih besar karena melepaskan lebih banyak kendaraan listrik ke dunia nyata.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0959 seconds (0.1#10.140)