Taklukkan Perkembangan Teknologi, UAI Klaim Full Pledged University
A
A
A
JAKARTA - Di era digital milenial seperti sekarang, perguruan tinggi dituntut untuk berinovasi menaklukkan tantangan teknologi yang berkembang. Sehubungan dengan tantangan tersebut, Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) mendeklarasikan diri sebagai Full Pledged University atau Universitas Sayap Lengkap.
Jadi program S1, S2, dan S3-nya, tidak hanya studi di ruangan atau offline, tapi juga online. “UAI membuat blended learning, yakni proses pembelajaran campuran antara kuliah konvensional dan kuliah e-learning atau OFF and ON Line Learning. Program Studi STEM dan Ilmu Sosial-Humaniora juga sudah seimbang. Tanpa itu semua, sebuah perguruan tinggi hanya sebatas universitas, belum pada tahap Full Pledged University,” kata Rektor Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Prof Asep Saefuddin seusai menggelar wisuda ke-22 tahun akademik 2019-2020 di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.
Kampus UAI juga terus memacu budaya riset di kampusnya karena salah satu ciri khas universitas adalah kegiatan riset. Rektor pun mendorong seluruh dosen melakukan penelitian dengan melibatkan mahasiswa. "Jadi mahasiswa menjdi bagian riset dari para dosen. Mereka lahir di era milenial, jadi sudah terbiasa mengeluarkan gagasan atau ide. Ide tak mutlak hak dari dosen, tapi juga mahasiswa,” cetusnya.
Terkait target hasil riset, dia menyebutkan, UAI tahun ini membidik 50 karya ilmiah. Sayangnya pendanaan masih dominan dari pemerintah. ”Sampai sekarang pendana riset dari pemerintah memang lebih baik, tapi tetap saja terbatas. Di sini diperlukan kebijakan perusahaan-perusahaan swasta untuk mau mendanai riset perguruan tinggi. Di negara lain, semacam Singapura, Malaysia, riset penelitinya didanai swasta,” bebernya.
Dia menambahkan, dari 50 riset, pihaknya berharap 10%-nya didanai pihak luar. Sedangkan sisanya diharapkan bisa didapat melalui kementerian terkait. "Dana riset dari luar bisa didapat dari Bank Dunia, Prancis, Inggris dan banyak lagi," kata Rektor lagi.
Sementara itu, dalam wisuda ke-22 tahun akademik 2019-2020, sebanyak 311 mahasiswa dari berbagai Program Studi Sarjana dan Program Studi dilantik oleh Rektor melalui sidang terbuka senat universitas. Selain prosesi wisud, para wisudawan sebelumnya mengikuti prosesi Khotmul Quran pada Jumat (31/1/2020) di Masjid Agung Al Azhar.
“Ini prosesi penyerahan Alquran oleh Ketua Umum Pengurus Yayasan Pesantren Islam Al Azhar kepada para wisudawan yang dilanjutkan dengan khatam quran. Mahasiswa UAI juga memberikan donasi berupa pemberian alat shalat dan Al Qur’an untuk Pesantren Miftahul Hidayah di kawasan kabupaten Garut,” papar Prof Asep seraya mengatakan, acara ini dilakukan guna memperkuat lulusan UAI yang memiliki iptek dan imtaq yang kuat dan senantiasa menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup.
UAI mendapat kehormatan khusus dengan hadirnya Priyantono Rudito, Board of Director PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) yang menyampaikan orasi ilmiah bertema Memenangkan Era Digital Distruption. Wisuda kali ini juga dihadiri oleh, Pengurus Yayasan Pesantren Islam Al Azhar, M Samsuri. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III, dan dan 15 guru besar tamu dari beberapa universitas ternama di Indonesia.
Pada wisuda kali ini, wisuda terbaik dan berprestasi diraih oleh Muhammad Azzam Muhtadi dari Fakultas Psikologi dan Pendidikan, Program Studi Bimbingan Konseling Islam. Sebagai apresiasi UAI memberikan hadiah umrah umrah untuk terbaik pertama.
Wisudawan terbaik kedua adalah Syifa Fauziah dari Fakultas Hukum, Program Studi Ilmu Hukum. Sedangkan terbaik ketiga ialah Indrawan Arifianto dari Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Teknik Elektro.
Jadi program S1, S2, dan S3-nya, tidak hanya studi di ruangan atau offline, tapi juga online. “UAI membuat blended learning, yakni proses pembelajaran campuran antara kuliah konvensional dan kuliah e-learning atau OFF and ON Line Learning. Program Studi STEM dan Ilmu Sosial-Humaniora juga sudah seimbang. Tanpa itu semua, sebuah perguruan tinggi hanya sebatas universitas, belum pada tahap Full Pledged University,” kata Rektor Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Prof Asep Saefuddin seusai menggelar wisuda ke-22 tahun akademik 2019-2020 di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.
Kampus UAI juga terus memacu budaya riset di kampusnya karena salah satu ciri khas universitas adalah kegiatan riset. Rektor pun mendorong seluruh dosen melakukan penelitian dengan melibatkan mahasiswa. "Jadi mahasiswa menjdi bagian riset dari para dosen. Mereka lahir di era milenial, jadi sudah terbiasa mengeluarkan gagasan atau ide. Ide tak mutlak hak dari dosen, tapi juga mahasiswa,” cetusnya.
Terkait target hasil riset, dia menyebutkan, UAI tahun ini membidik 50 karya ilmiah. Sayangnya pendanaan masih dominan dari pemerintah. ”Sampai sekarang pendana riset dari pemerintah memang lebih baik, tapi tetap saja terbatas. Di sini diperlukan kebijakan perusahaan-perusahaan swasta untuk mau mendanai riset perguruan tinggi. Di negara lain, semacam Singapura, Malaysia, riset penelitinya didanai swasta,” bebernya.
Dia menambahkan, dari 50 riset, pihaknya berharap 10%-nya didanai pihak luar. Sedangkan sisanya diharapkan bisa didapat melalui kementerian terkait. "Dana riset dari luar bisa didapat dari Bank Dunia, Prancis, Inggris dan banyak lagi," kata Rektor lagi.
Sementara itu, dalam wisuda ke-22 tahun akademik 2019-2020, sebanyak 311 mahasiswa dari berbagai Program Studi Sarjana dan Program Studi dilantik oleh Rektor melalui sidang terbuka senat universitas. Selain prosesi wisud, para wisudawan sebelumnya mengikuti prosesi Khotmul Quran pada Jumat (31/1/2020) di Masjid Agung Al Azhar.
“Ini prosesi penyerahan Alquran oleh Ketua Umum Pengurus Yayasan Pesantren Islam Al Azhar kepada para wisudawan yang dilanjutkan dengan khatam quran. Mahasiswa UAI juga memberikan donasi berupa pemberian alat shalat dan Al Qur’an untuk Pesantren Miftahul Hidayah di kawasan kabupaten Garut,” papar Prof Asep seraya mengatakan, acara ini dilakukan guna memperkuat lulusan UAI yang memiliki iptek dan imtaq yang kuat dan senantiasa menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup.
UAI mendapat kehormatan khusus dengan hadirnya Priyantono Rudito, Board of Director PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) yang menyampaikan orasi ilmiah bertema Memenangkan Era Digital Distruption. Wisuda kali ini juga dihadiri oleh, Pengurus Yayasan Pesantren Islam Al Azhar, M Samsuri. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III, dan dan 15 guru besar tamu dari beberapa universitas ternama di Indonesia.
Pada wisuda kali ini, wisuda terbaik dan berprestasi diraih oleh Muhammad Azzam Muhtadi dari Fakultas Psikologi dan Pendidikan, Program Studi Bimbingan Konseling Islam. Sebagai apresiasi UAI memberikan hadiah umrah umrah untuk terbaik pertama.
Wisudawan terbaik kedua adalah Syifa Fauziah dari Fakultas Hukum, Program Studi Ilmu Hukum. Sedangkan terbaik ketiga ialah Indrawan Arifianto dari Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Teknik Elektro.
(mim)