Mobil Tawon produksi lokal eksis di INAPA 2014
A
A
A
Sindonews.com - Setelah Esemka, belum ada lagi mobil lokal yang mendapat perhatian lebih di masyarakat. Hal itu terlihat di Indonesia International Auto Parts (INAPA) 2014, hanya segelintir yang ikut meramaikan gelaran suku cadang otomotif terbesar di ASEAN ini.
Salah satu yang ikut ambil bagian dan masih bertahan adalah mobil Tawon. Di bawah bendera PT Super Gasindo Jaya, Tawon Mobil Industri hadir dengan tiga varian yang sama sejak 2007.
"Mobil ini sebenarnya sudah ada dari tahun 2007, sempat vakum karena masalah dana. Kini, kami tampil lagi untuk memperkenalkan Tawon di Indonesia," ungkap Bos PT Super Gasindo Jaya, Koentjoro kepada Sindonews, Rabu (19/3/2014).
Tiga varian yang ditampilkan, yaitu Tawon City Car, Tawon Bestel Wagon dan Tawon pick-up bermesin 970cc. Model pick-up akan keluar tahun depan.
Mobil Tawon membuka gerai di Hall C JIExpo, bersama produsen lokal lain yang disponsori Kementerian Perindustrian. Terkait dengan program mobil murah (LCGC), Tawon punya agenda sendiri.
"Kita siap bersaing, harga kita juga enggak kalah bersaing, asal dukungan pemerintah juga sama besar. Jangan mobil Jepang terus yang diutamakan," tegas Koentjoro, menutup perbincangan.
Salah satu yang ikut ambil bagian dan masih bertahan adalah mobil Tawon. Di bawah bendera PT Super Gasindo Jaya, Tawon Mobil Industri hadir dengan tiga varian yang sama sejak 2007.
"Mobil ini sebenarnya sudah ada dari tahun 2007, sempat vakum karena masalah dana. Kini, kami tampil lagi untuk memperkenalkan Tawon di Indonesia," ungkap Bos PT Super Gasindo Jaya, Koentjoro kepada Sindonews, Rabu (19/3/2014).
Tiga varian yang ditampilkan, yaitu Tawon City Car, Tawon Bestel Wagon dan Tawon pick-up bermesin 970cc. Model pick-up akan keluar tahun depan.
Mobil Tawon membuka gerai di Hall C JIExpo, bersama produsen lokal lain yang disponsori Kementerian Perindustrian. Terkait dengan program mobil murah (LCGC), Tawon punya agenda sendiri.
"Kita siap bersaing, harga kita juga enggak kalah bersaing, asal dukungan pemerintah juga sama besar. Jangan mobil Jepang terus yang diutamakan," tegas Koentjoro, menutup perbincangan.
(dol)