AS Produksi 3,3 Juta Mobil Nol Emisi

Sabtu, 31 Mei 2014 - 15:09 WIB
AS Produksi 3,3 Juta...
AS Produksi 3,3 Juta Mobil Nol Emisi
A A A
NEW YORK - Banyak hal yang dilakukan berkaitan dengan kendaraan nol emisi. Setidaknya ini menjadi akar pemikiran bagi delapan negara bagian di Amerika Serikat (AS) untuk sadar lingkungan. Mereka berencana memproduksi 3,3 juta mobil ramah lingkungan.

Dilansir dari Softpedia, Sabtu (31/5/2014), batas waktu untuk proyek ini hingga 2025. Kedelapan negara bagian itu meliputi California, Connecticut, Maryland, Massachusetts, New York, Oregon, Rhode Island, dan Vermont.

Mereka akan bergandengan tangan dan berjanji bekerja sama dalam mengurangi emisi lalu lintas, dengan mengubah sektor transportasi sejak Oktober tahun lalu. Beberapa hari lalu mereka bertemu dan mendiskusikan solusi yang sebenarnya.

Menurut Green Car Congress, rencana mobil-mobil ramah lingkungan yang akan dibuat di delapan negara itu, menjadi daya tarik bagi pemilik potensial kendaraan listrik hibrid, kendaraan listrik baterai, dan bahan bakar kendaraan listrik bertenaga hidrogen.

Untuk lebih menarik masyarakat di AS membeli kendaraan ramah lingkungan itu, kedelapan negara bekerja sama dengan para pembuat otomotif dan dealer. Tujuan akhirnya adalah memastikan kendaraan nol emisi benar terwakili dalam kampanye pemasaran. Konsumen akan disajikan dengan serangkaian insentif.

Delapan negara bagian di AS ini, ingin mendorong untuk membangun pasar yang bersahabat dengan kendaraan nol emisi dan meningkatkan kesadaran ketika membeli mobil ramah lingkungan.

"Hari ini, kami meletakkan kaki pada pedal untuk mendapatkan mobil yang lebih bersih di jalan," ujar Gubernur Edmund G Brown Jr dalam sebuah pernyataan, baru-baru ini.

Dia menambahkan, hal ini merupakan tindakan nyata untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Para pejabat tinggi di California, Connecticut, Maryland, Massachusetts, New York, Oregon, Rhode Island, Vermont percaya bahwa proyek hijau ini akan menghasilkan manfaat yang signifikan dalam hal mengurangi polusi udara dan membatasi perubahan iklim serta pemanasan global.
(dyt)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1477 seconds (0.1#10.140)