Alasan Datsun Tidak Bawa on-DO ke Indonesia

Kamis, 21 Agustus 2014 - 08:11 WIB
Alasan Datsun Tidak...
Alasan Datsun Tidak Bawa on-DO ke Indonesia
A A A
JAKARTA - Di Indonesia Datsun membawa dua model LCGC (low cost and green car) sekaligus, yaitu Datsun Go dan Datsun Go+ Panca, bermain di segmen MPV dan hatchback. Tapi sayang, pabrikan asal Jepang ini tidak membawa sedan on-DO yang dirancang khusus untuk pasar Rusia.

Menilik spesifikasi yang diusung, on-DO semestinya mampu memikat konsumen Tanah Air yang menginginkan sedan dengan harga terjangkau. Di Rusia, sedan empat pintu ini ditawarkan dengan harga 329.000 Roubles atau setara dengan Rp112 juta.

Lantas apa pertimbangan Nissan Motor Indonesia (NMI) selaku induk Datsun "menahan" datangnya on-DO di Indonesia?

Head of Datsun Indonesia Indriani Hadiwidjaja menjelaskan, ada beberapa alasan kenapa on-DO tidak mengaspal. "Kebutuhan, setiap negara punya pasar sendiri, itu alasan GO hatchback lahir di India, karena masyarakat sana suka mobil kecil. Indonesia suka MPV, dan on-DO di Rusia karena masyarakatnya senang sedan," paparnya usai Soft Launching GO Panca Hatchback di Jakarta, Rabu (20/8/2014).

Alasan lain terkait sistem kemudi. "Ini sulit, prinsipal membuat on-DO dengan setir kiri, Indonesia setir kanan, dan mereka tidak menyediakan yang bersetir kanan," jelasnya. "Apakah laku nanti?," tambah Indri sambil tersenyum.

Indriani mengatakan, bisa saja dilakukan perubahan setir dari versi kiri menjadi kanan. Namun hal itu akan membutuhkan investasi besar, yang nantinya berujung pada harga jual on-DO. "Investasinya terlalu besar," pungkasnya.

Datsun on-DO memiliki dimensi panjang 4.337 mm, lebar 1.700 mm, dan tinggi 1.500 mm. Pabrikan mengklaim, sedan empat pintu ini memiliki kapasitas bagasi terluas dikelasnya, mencapai 530 liter.

Berbeda dengan sepupunya di segmen MPV dan hatchback yang mengusung jantung 1.2-liter, Datsun on-DO menggunakan mesin 4 silinder 8 valve berkapasitas 1.6-liter. Jantung mekanis tersebut mampu menghasilkan tenaga 87 dk.
(dyt)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9008 seconds (0.1#10.140)