Toyota Perkuat Basis Produksi dan Ekspor
A
A
A
JAKARTA - Dalam memperkuat posisi sebagai basis ekspor, TMMIN (PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia) terus berupaya meningkatkan kinerja ekspor. Baik melalui peningkatan kualitas, daya saing termasuk dengan memperluas pasar di negara tujuan.
"Untuk memperkuat posisi sebagai basis produksi, kami tidak bisa mengandalkan pasar dalam negeri saja, karena itu ekspor juga harus menjadi prioritas," kata Masahiro Nonami, selaku Presiden Direktur TMMIN.
Direktur TMMIN, I Made Dana Tangkas, menjelaskan dalam empat tahun terakhir (2010-2014), kinerja ekspor Toyota Indonesia terus mengalami pertumbuhan signifikan. Secara keseluruhan, ekspor mobil Toyota dalam bentuk CBU meningkat dari 55.796 unit pada 2010 menjadi 118.436 unit pada 2013 atau naik 112,27%.
"Kami akan terus berupaya untuk selalu mencari peluang dalam mengembangkan kinerja ekspor Toyota, sebagai bagian dari industri otomotif nasional," ungkapnya saat jumpa pers di Jakarta, Senin (25/8/2014).
Made, menambahkan performa ekspor Toyota di 2014 menunjukan angka yang stabil dan sepanjang Januari hingga Juli 2014. Volume CBU bermerek Toyota telah diekspor sebanyak 78.872 unit dengan komposisi Kijang Innova 8.385 unit, Fortuner 27.866 unit, Vios dan Yaris 6.512 unit, Agya 5.472 unit, Avanza 21.668 unit, Rush 559 unit, dan Town/Lite Ace 8.410 unit.
"Angka ini meningkat sebesar 13% dibandingkan dengan periode yang sama di 2013 berjumlah 69.861 unit," jelasnya.
Selain dalam bentuk CBU, Toyota juga mengeskpor kendaraan dalam bentuk terurai (Complete Knock Down/ CKD), mesin utuh dan komponen kendaraan.
Volume ekspor CKD Toyota pada Januari hingga Juli 2014 sebesar 24.490 unit. Sebanyak 29.756 unit mesin utuh diekspor sepanjang 2014 hingga Juli. Sedangkan ekspor komponen kendaraan mencatatkan volume sebesar 35,8 juta buah.
Total nilai ekspor Toyota pada 2014 hingga Juli mencapai lebih dari USD1 Miliar atau sekitar Rp11,7 trliun. Toyota memiliki lebih dari 70 negara tujuan ekspor tersebar di kawasan Asia-Pasifik, Timur Tengah, Amerika Latin, Karibia, Afrika, dan Australia.
"Untuk memperkuat posisi sebagai basis produksi, kami tidak bisa mengandalkan pasar dalam negeri saja, karena itu ekspor juga harus menjadi prioritas," kata Masahiro Nonami, selaku Presiden Direktur TMMIN.
Direktur TMMIN, I Made Dana Tangkas, menjelaskan dalam empat tahun terakhir (2010-2014), kinerja ekspor Toyota Indonesia terus mengalami pertumbuhan signifikan. Secara keseluruhan, ekspor mobil Toyota dalam bentuk CBU meningkat dari 55.796 unit pada 2010 menjadi 118.436 unit pada 2013 atau naik 112,27%.
"Kami akan terus berupaya untuk selalu mencari peluang dalam mengembangkan kinerja ekspor Toyota, sebagai bagian dari industri otomotif nasional," ungkapnya saat jumpa pers di Jakarta, Senin (25/8/2014).
Made, menambahkan performa ekspor Toyota di 2014 menunjukan angka yang stabil dan sepanjang Januari hingga Juli 2014. Volume CBU bermerek Toyota telah diekspor sebanyak 78.872 unit dengan komposisi Kijang Innova 8.385 unit, Fortuner 27.866 unit, Vios dan Yaris 6.512 unit, Agya 5.472 unit, Avanza 21.668 unit, Rush 559 unit, dan Town/Lite Ace 8.410 unit.
"Angka ini meningkat sebesar 13% dibandingkan dengan periode yang sama di 2013 berjumlah 69.861 unit," jelasnya.
Selain dalam bentuk CBU, Toyota juga mengeskpor kendaraan dalam bentuk terurai (Complete Knock Down/ CKD), mesin utuh dan komponen kendaraan.
Volume ekspor CKD Toyota pada Januari hingga Juli 2014 sebesar 24.490 unit. Sebanyak 29.756 unit mesin utuh diekspor sepanjang 2014 hingga Juli. Sedangkan ekspor komponen kendaraan mencatatkan volume sebesar 35,8 juta buah.
Total nilai ekspor Toyota pada 2014 hingga Juli mencapai lebih dari USD1 Miliar atau sekitar Rp11,7 trliun. Toyota memiliki lebih dari 70 negara tujuan ekspor tersebar di kawasan Asia-Pasifik, Timur Tengah, Amerika Latin, Karibia, Afrika, dan Australia.
(dol)