PPnBM Naik, Penjualan Lamborghini Diprediksi Susut 50%
A
A
A
JAKARTA - Penjualan Lamborghini di Indonesia diprediksi turun hingga 50%. Penurunan terjadi karena kenaikan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) dari 75% ke 125%.
CEO Lamborghini Jakarta, Johnson Yaptonaga mengatakan, saat ini konsumen masih shock dengan kenaikan harga. Namun menurutnya hal itu tidak akan lama.
"Konsumen kami itu khusus. Memang sempat shock, dampaknya bisa capai 50% tahun ini," jelas Jhonson yang ditemui usai peluncuran Huracan LP 610-4 di Jakarta, Kamis (4/9/2014) malam.
Meski enggan menyebut angka penjualan Lamboghini sejak Januari hingga pertengahan tahun, Jhonson mengaku target penjualan yang sudah terealisasi baru 20%.
"PPnBM cukup mempengaruhi penjualan kami, semoga tahun ini lebih baik. Karena itu Huracan kami targetkan 10 unit, angka itu sudah sangat bagus untuk saat ini," pungkas Johnson.
Lamborghini Huracan LP 610-4 yang baru resmi diluncurkan hanya dijatah 50 unit. Supercar yang dibawa langsung dari Italia ini dibanderol USD760 ribu atau sekitar Rp8 miliar.
CEO Lamborghini Jakarta, Johnson Yaptonaga mengatakan, saat ini konsumen masih shock dengan kenaikan harga. Namun menurutnya hal itu tidak akan lama.
"Konsumen kami itu khusus. Memang sempat shock, dampaknya bisa capai 50% tahun ini," jelas Jhonson yang ditemui usai peluncuran Huracan LP 610-4 di Jakarta, Kamis (4/9/2014) malam.
Meski enggan menyebut angka penjualan Lamboghini sejak Januari hingga pertengahan tahun, Jhonson mengaku target penjualan yang sudah terealisasi baru 20%.
"PPnBM cukup mempengaruhi penjualan kami, semoga tahun ini lebih baik. Karena itu Huracan kami targetkan 10 unit, angka itu sudah sangat bagus untuk saat ini," pungkas Johnson.
Lamborghini Huracan LP 610-4 yang baru resmi diluncurkan hanya dijatah 50 unit. Supercar yang dibawa langsung dari Italia ini dibanderol USD760 ribu atau sekitar Rp8 miliar.
(dyt)