Toyota Tawarkan Baterai High Performance
A
A
A
TOKYO - Sepertinya Toyota terus mengembangkan teknologi kendaraan yang menggunakan listrik penuh. Terlepas dari kenyataan itu, mobil berbahan bakar sel merupakan sarana transportasi masa depan.
Produsen mobil Jepang ini sedang mempersiapkan kemasan baterai yang lebih baik. Bisa jadi hanya jaring pengaman, atau sebuah baterai baru yang diperuntukkan plug-in mobil hibrida.
Menurut laporan Automotive news, Jumat (2/1/2015), Toyota Motor Corp mengatakan akan membuat terobosan dalam mengembangkan baterai solid-state yang lebih kecil dan lebih kuat. Tujuannya untuk menggantikan unit lithium-ion saat ini.
Sebuah prototipe seukuran uang logam masih dalam tahap laboratorium. Di harapkan ide ini bisa berhasil peningkatan lima kali lipat dalam output daya tentang teknologi itu pada tahun 2012.
Baterai ini disebut "solid state" karena cairan elektrolit yang digunakan dalam nikel-metal hidrida dan lithium ion baterai diganti dengan keramik atau polimer elektrolit padat.
Dengan keadaan padat juga berarti baterai akan lebih kompak dan stabil, mampu dikemas lebih efisien dan menawarkan tingkat tenaga lebih tinggi atau bahkan lebih kecil dari massa.
Sebagai contoh, saat ini baterai solid-state Toyota memiliki kekuatan-kepadatan sekitar 400 Wh / l (watt jam per liter). Nantinya angka ini akan berubah, hingga sekitar 600-700 Wh / l pada 2025.
Toyota divisi riset baterai general manager Hideki Iba mengatakan unit produksi pertama akan menawarkan driving range minimal rata-rata 300 mil (500 km) per charge untuk mobil penumpang.
Pengembangan
Toyota juga sedang mengembangkan sebuah teknologi baterai yang memberikan kepadatan energi sekitar 1.000 Wh / l. Ini sama dengan baterai solid-state dimana sel-sel udara lithium, menggunakan katoda yang berinteraksi dengan oksigen, serta mempunyai bobot yang ringan. Memang masih lama untuk melihat produksi. Toyota akan mulai melakukan produksi 2030.
Produsen mobil Jepang ini sedang mempersiapkan kemasan baterai yang lebih baik. Bisa jadi hanya jaring pengaman, atau sebuah baterai baru yang diperuntukkan plug-in mobil hibrida.
Menurut laporan Automotive news, Jumat (2/1/2015), Toyota Motor Corp mengatakan akan membuat terobosan dalam mengembangkan baterai solid-state yang lebih kecil dan lebih kuat. Tujuannya untuk menggantikan unit lithium-ion saat ini.
Sebuah prototipe seukuran uang logam masih dalam tahap laboratorium. Di harapkan ide ini bisa berhasil peningkatan lima kali lipat dalam output daya tentang teknologi itu pada tahun 2012.
Baterai ini disebut "solid state" karena cairan elektrolit yang digunakan dalam nikel-metal hidrida dan lithium ion baterai diganti dengan keramik atau polimer elektrolit padat.
Dengan keadaan padat juga berarti baterai akan lebih kompak dan stabil, mampu dikemas lebih efisien dan menawarkan tingkat tenaga lebih tinggi atau bahkan lebih kecil dari massa.
Sebagai contoh, saat ini baterai solid-state Toyota memiliki kekuatan-kepadatan sekitar 400 Wh / l (watt jam per liter). Nantinya angka ini akan berubah, hingga sekitar 600-700 Wh / l pada 2025.
Toyota divisi riset baterai general manager Hideki Iba mengatakan unit produksi pertama akan menawarkan driving range minimal rata-rata 300 mil (500 km) per charge untuk mobil penumpang.
Pengembangan
Toyota juga sedang mengembangkan sebuah teknologi baterai yang memberikan kepadatan energi sekitar 1.000 Wh / l. Ini sama dengan baterai solid-state dimana sel-sel udara lithium, menggunakan katoda yang berinteraksi dengan oksigen, serta mempunyai bobot yang ringan. Memang masih lama untuk melihat produksi. Toyota akan mulai melakukan produksi 2030.
(dol)