HAKA Grup Akan Produksi Mobil Lokal

Rabu, 18 Februari 2015 - 21:30 WIB
HAKA Grup Akan Produksi Mobil Lokal
HAKA Grup Akan Produksi Mobil Lokal
A A A
MAKASSAR - PT HAKA Sentra Corporindo (HAKA Grup) menyatakan komitmennya untuk kembali memproduksi mobil lokal Indonesia di tahun ini. Jika produksi mobil itu direalisasikan menjadi pertanda kebangkitan PT HAKA sebagai produsen mobil lokal, yang sebelumnya telah terhenti selama 25 tahun.

Owner HAKA Grup, Halim Kalla mengatakan, keseriusan produksi mobil ditandai dengan telah dilakukannya proses perakitan di pabrik berlokasi di Jakarta. Apalagi, kata dia, pasar mobil lokal di tahun ini mulai bergairah, meski kondisi pasar otomotif yang diprediksi stagnan.

"Saya tidak bisa menyebut nilai investasinya berapa, tapi yang jelas mobil ini memiliki spesifikasi khusus dan cocok dimanfaatkan untuk angkutan umum, penumpang dan pengangkutan barang,"katanya saat ditemui usai menghadiri pertemuan dengan Kedutaan besar Korea di Wisma Kalla, Rabu (18/2/2015).

Halim Kalla menjelaskan, jika di pasarkan dipastikan mobil ini memiliki market sendiri, dengan jangkauan konsumen berada di kelas menengah sesuai dengan harga yang dipasarkan dikisaran Rp 50 juta-Rp 60 juta per unitnya.

Dia menargetkan, mobil rakitan lokal sudah dapat dipasarkan di tahun depan, dengan tampilan jauh lebih maju dari produk yang dikeluarkan sebelumnyanya. Yakni, seri Mitax dan SRI yang bentuk fisiknya menyerupai mobil Daihatsu mini kekinian.

"Mobil ini di era Soeharto cukup dikenal, bahkan mobil ini dibeli 10 unit oleh Ibu Tien Soeharto sekitar 10 unit untuk dipakai diareal Taman Mini Indonesia," tandasnya.

Kepercayaan diri Halim Kalla, jika kelak mobil ini bakal diterima baik oleh konsumen otomotif diperkuat dengan latar pendidikannya di jurusan rekayasa otomotif The State University of New York, Amerika Serikat.

Tak hanya menargetkan mobil multifungsi, tahun ini juga PT HAKA Motors ia akan mulai menjual mobil bus angkutan tipe HAKA Force yang juga diproduksi mandiri di Indonesia.

"Produksi awal sebanyak 1.500 unit yang dimanfaatkan untuk aktifitas tranportasi di pemerintahan dan sektor lainnya, seperti pariwisata. Bus ini juga mengandalkan tekhnologi Jerman seharga Rp 450 juta-Rp 600 juta, dengan kapasitas seat 15-26 dengan investasi mencapai USD Rp10 juta," paparnya.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6726 seconds (0.1#10.140)