Produsen Automotif Diminta Lokalisasi Produksi di Indonesia

Jum'at, 10 April 2015 - 16:12 WIB
Produsen Automotif Diminta Lokalisasi Produksi di Indonesia
Produsen Automotif Diminta Lokalisasi Produksi di Indonesia
A A A
BEKASI - Pemerintah mendorong pabrikan automotif dan komponennya melakukan lokalisasi produksi di Indonesia. Hal ini seiring semakin kondusifnya iklim investasi dan peningkatan nilai tambah produksi di Tanah Air.

Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengatakan, langkah ini demi memperkuat struktur industri nasional dan perluasan mata rantai produksi automotif.

"Pabrikan yang telah berproduksi di Indonesia dapat menjadi penarik bagi perusahaan lainnya melakukan proses produksi serupa di Indonesia," ujar Menperin usai meresmikan pabrik ketiga milik PT Denso Indonesia di Bekasi, Jabar, Jumat (10/4/2015).

Menurut Menperin, hal ini dapat mendukung tercapainya target penjualan automotif dalam negeri hingga mencapai 1,7-2 juta unit kendaraan per tahun pada 2020.

Menperin memandang, peluang pengembangan industri komponen dalam negeri cukup menjanjikan. Didorong semakin berkembangnya industri perakitan serta kebutuhan komponen dan spare parts untuk layanan purna jual (after sales). Kondisi tersebut berkat semakin meningkatnya tingkat motorisasi dalam negeri maupun di kawasan regional ASEAN.

Penjualan kendaraan bermotor di ASEAN telah mencapai angka lebih dari 3,1 juta unit pada 2015. Di mana Indonesia mengisi pasar dengan jumlah penjualan mendekati angka 1,3 juta unit kendaraan.

Penjualan kendaraan bermotor roda empat yang terus meningkat tersebut telah mendorong investor komponen automotif untuk terus mengembangkan industri komponen dan pendukungnya.

"Melalui pembangunan pabrik ke-3 tersebut akan semakin melengkapi deretan jenis komponen yang diproduksi lokal dalam memperkuat struktur industri automotif nasional," ujar Menperin.

Secara khusus, Menperin mendorong perusahaan multinational automotif terus berinvestasi di Indonesia dan memproduksi produk global (baik kendaraan utuh/CBU maupun komponen yang berteknologi tinggi) untuk mengisi kebutuhan pasar dalam negeri maupun ekspor.

Pemerintah pun mendukung Denso Indonesia dan mengharapkan agar mereka menambah jenis komponen-komponen penting/utama untuk dilokalkan, menerapkan teknologi terkini dalam sistem produksi, serta terus mengembangkan sumber daya manusia, dan mulai melakukan riset, serta pengembangan teknologi komponen terkini.

Denso Investasi Rp1,4 Triliun

Direktur Denso Indonesia, A Hartoyo mengemukakan, perusahaan saat ini menyerap investasi sebesar Rp1,4 triliun dan mempekerjakan 2.000 karyawan di Indonesia.

"Ke depan, jumlah tenaga kerja akan menjadi 5.200 orang. Peresmian pabrik juga seiring peringatan ulang tahun ke-40 beroperasinya Denso di Indonesia," ujar pabrik ketiga milik PT Denso Indonesia di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (10/4/2015).

Denso juga berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah dengan terus mengembangkan dan menambah variasi komponen-komponen automotif yang berteknologi tinggi yang diproduksi dalam negeri.

Apalagi pabrik ini memproduksi komponen penting kendaraan, seperti Engine dan Sonar ECU, Alternator, Starter Motor Evaporator, dan VCT.

Denso Indonesia merupakan anak perusahaan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO). Selain untuk pasar domestik, Denso telah mengekspor produknya ke Amerika, Eropa dan Asia.

Pada kesempatan itu, Minister of Japan Embassy Shuichi Akamatsu mengungkapkan ekspansi Denso turut mempererat hubungan kedua negara. Dari sisi investasi langsung dari Jepang ke Indonesia, jumlah penanaman modal pada 2014 melampaui rekor sebelumnya, yaitu 1.200 jenis investasi.

"Nilainya kurang lebih USD2,7 miliar. Jumlah perusahaan Jepang di Indonesia mencapai 1.700 perusahaan," terangnya.

Jumlah perusahaan itu, ungkapnya menambah warga Jepang yang berada di Indonesia, yang hingga kini tercatat 18 ribu orang.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4762 seconds (0.1#10.140)