Isuzu Muluskan Cuan Tambang di Kondisi Menantang

Kamis, 23 Maret 2023 - 15:57 WIB
Truk Isuzu sangat ideal dengan bisnis tambang dan juga telah memenuhi regulasi emisi Euro 4. Foto/DOK. Isuzu
JAKARTA - Bisnis pertambangan adalah bisnis yang sangat panas saat ini. Secara kiasan bisnis tambang memang benar-benar jadi hot prospect buat ekonomi Indonesia. Bisnis tersebut memberikan kontribusi pendapatan yang sangat besar buat negara setiap tahunnya.

Tidak main-main pada 2021 penerimaan negara dari sektor pertambangan mineral dan batu bara (Minerba) membukukan angka Rp 124,4 triliun di 2021. Nilai tersebut mencakup pajak, bea keluar, hingga Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Pada 2022 lalu angkanya justru naik tinggi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor minerba mencapai Rp 173,5 triliun.



“Untuk tahun 2022, sektor pertambangan tetap memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian negara. Kontribusi PNBP di tahun 2022 jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Direktur Penerimaan Mineral dan Batubara Ditjen Minerba, Yose Rizal melalui keterangan resminya.

Jadi sektor bisnis ini memang benar-benar panas. Benar-benar memberikan kontribusi yang besar buat negara dan juga pelaku bisnis yang berkecimpung di dalamnya. Namun secara literal atau harfiah bisnis pertambangan justru memang benar-benar panas.

Itu diamini oleh Hendri Guyjaya, Supply Management Division Head PT Pamapersada Nusantara (PAMA) saat jadi pembicara di acara Isuzu Media Workshpo 2023 akhir pekan lalu. Dia mengatakan dari segi geografi, bisnis pertambangan sangat jauh berbeda dengan bisnis lainnya. Lokasinya selalu berada di pelosok bahkan bisa dikatakan terisolir dari aktivitas masyarakat lainnya. Belum lagi kondisi alam yang benar-benar berat dan bisa dikatakan ekstrem.

Suasana pekerjaan bahkan benar-benar panas karena bisa dikatakan bisnis pertambangan adalah bisnis 24 jam. Tidak berhenti sama sekali. Armada truk yang ada selalu seliweran tanpa henti membawa beban yang sangat berat. “Sampai-sampai ada istilah hot seat change. Jadi saat ganti sopir tempat duduk itu masih panas,” terang Hendri Guyjaya.

Bisnis yang berputar tanpa henti itu menurut Hendri Guyjaya membutuhkan kendaraan niaga yang sangat khusus. Dia mengatakan truk yang digunakan untuk bisnis tambang minimal memiliki sistem penggerak 6x4 dimana enam ban truk tersebut digerakkan oleh empat roda.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More