Yomi, Teknologi Baru Kedokteran Gigi
Sabtu, 01 Agustus 2020 - 10:35 WIB
“Pengurangan waktu untuk operasi, peningkatan efisiensi dan akurasi bedah dikombinasikan dengan pendekatan invasif minimal telah membuat protokol lengkung penuh Yomi menjadi standar terbaik,” katanya.
Reebye mengungkapkan bahwa sistem yomi dapat menyelesaikan operasi lengkung penuh dengan rata-rata 21 menit. Ini lebih cepat dan lebih efisien daripada sistem manual yang digunakan selama ini.
Disisi lain, dokter bedah mulut di AS, Dr. Scotty Bolding, DDS, MS, merasa terkesan dengan keakuratan panduan robotik Yomi pada pasien yang sepenuhnya edentulous. Ini dapat dikatakan sebagai kasus pertama edentulous dengan bantuan robot sepenuhnya. (Lihat videonya: Puluhan Orang Terjaring Razia Masker di Jakarta Pusat)
“Mesin itu sangat stabil, mudah digunakan, dan sangat akurat. Selain itu, ada visibilitas yang sangat baik di bidang bedah yang tidak bisa Anda dapatkan dengan panduan yang tersedia selama ini,” katanya.
Bolding sudah tidak ragu lagi dalam menetapkan standar (operasi gigi) untuk kasus multiimplan di masa depan melalui sistem Yomi. Selama 30 tahun pratek bedah gigi, ia belum pernah mendapatkan pengalaman seperti menggunakan sistem Yomi.
“Saya tidak pernah mengalami ketepatan atau akurasi yang ditunjukkan dengan belat lengkung penuh yang baru,” tambahnya. (Fandy)
Reebye mengungkapkan bahwa sistem yomi dapat menyelesaikan operasi lengkung penuh dengan rata-rata 21 menit. Ini lebih cepat dan lebih efisien daripada sistem manual yang digunakan selama ini.
Disisi lain, dokter bedah mulut di AS, Dr. Scotty Bolding, DDS, MS, merasa terkesan dengan keakuratan panduan robotik Yomi pada pasien yang sepenuhnya edentulous. Ini dapat dikatakan sebagai kasus pertama edentulous dengan bantuan robot sepenuhnya. (Lihat videonya: Puluhan Orang Terjaring Razia Masker di Jakarta Pusat)
“Mesin itu sangat stabil, mudah digunakan, dan sangat akurat. Selain itu, ada visibilitas yang sangat baik di bidang bedah yang tidak bisa Anda dapatkan dengan panduan yang tersedia selama ini,” katanya.
Bolding sudah tidak ragu lagi dalam menetapkan standar (operasi gigi) untuk kasus multiimplan di masa depan melalui sistem Yomi. Selama 30 tahun pratek bedah gigi, ia belum pernah mendapatkan pengalaman seperti menggunakan sistem Yomi.
“Saya tidak pernah mengalami ketepatan atau akurasi yang ditunjukkan dengan belat lengkung penuh yang baru,” tambahnya. (Fandy)
(ysw)
tulis komentar anda