Lintasi Gurun Sahara, Mobil SUV Tenaga Surya Pertama di Dunia Tempuh 1.000 Km Tanpa Isi Daya
Selasa, 17 Oktober 2023 - 22:25 WIB
Mobil ini juga dilengkapi baterai lithium-ion internal, yang berarti dapat beroperasi dalam jarak yang lebih pendek pada hari-hari yang tidak terlalu cerah dan dapat diisi melalui stasiun pengisian konvensional.
Wisse Bos menambahkan, Stella Terra sebenarnya melampaui ekspektasi tim, menggunakan energi 30% lebih sedikit dari yang diharapkan. Jadi memungkinkan tim untuk mengemudikan seluruh perjalanan tanpa menggunakan stasiun pengisian daya apa pun.
Tingkat daya yang disediakan oleh panel surya begitu besar sehingga terdapat kelebihan energi yang dapat digunakan untuk memasak dan mengisi daya perangkat elektronik. Atap Stella Terra dapat dilipat menjadi kanopi yang lebih besar untuk meningkatkan efisiensi pengisian daya saat tidak bergerak, atau untuk memberi keteduhan istirahat di pinggir jalan.
Tim juga menemukan bahwa konverter khusus untuk panel surya mobil 97% efisien dalam mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Sebagai perbandingan, panel surya paling efisien yang tersedia untuk dibeli umumnya memiliki efisiensi tidak lebih dari 45%.
Pakar mobilitas dan profesor Universitas Eindhoven, Maarten Steinbuch, mengatakan dia sangat terkesan dengan upaya rekayasa tim mahasiswa Universitas Teknologi Eindhoven. “Saya belum melihat ada orang yang melakukan hal itu,” kata Steinbuch.
Dia menuturkan, dalam kondisi normal cukup sulit untuk membangun mobil hemat energi yang dapat menangani medan berat. Apalagi mengintegrasikan panel surya ke dalam mobil juga.
Dia yakin teknologi yang dipamerkan Stella Terra dapat memberikan dampak yang lebih luas pada masa depan teknologi berkendara. “Saya memperkirakan dalam lima hingga sepuluh tahun mobil listrik akan menjadi bagian dari keseluruhan sistem jaringan energi kita,” ucapnya.
Wisse Bos menambahkan, Stella Terra sebenarnya melampaui ekspektasi tim, menggunakan energi 30% lebih sedikit dari yang diharapkan. Jadi memungkinkan tim untuk mengemudikan seluruh perjalanan tanpa menggunakan stasiun pengisian daya apa pun.
Tingkat daya yang disediakan oleh panel surya begitu besar sehingga terdapat kelebihan energi yang dapat digunakan untuk memasak dan mengisi daya perangkat elektronik. Atap Stella Terra dapat dilipat menjadi kanopi yang lebih besar untuk meningkatkan efisiensi pengisian daya saat tidak bergerak, atau untuk memberi keteduhan istirahat di pinggir jalan.
Tim juga menemukan bahwa konverter khusus untuk panel surya mobil 97% efisien dalam mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Sebagai perbandingan, panel surya paling efisien yang tersedia untuk dibeli umumnya memiliki efisiensi tidak lebih dari 45%.
Pakar mobilitas dan profesor Universitas Eindhoven, Maarten Steinbuch, mengatakan dia sangat terkesan dengan upaya rekayasa tim mahasiswa Universitas Teknologi Eindhoven. “Saya belum melihat ada orang yang melakukan hal itu,” kata Steinbuch.
Dia menuturkan, dalam kondisi normal cukup sulit untuk membangun mobil hemat energi yang dapat menangani medan berat. Apalagi mengintegrasikan panel surya ke dalam mobil juga.
Dia yakin teknologi yang dipamerkan Stella Terra dapat memberikan dampak yang lebih luas pada masa depan teknologi berkendara. “Saya memperkirakan dalam lima hingga sepuluh tahun mobil listrik akan menjadi bagian dari keseluruhan sistem jaringan energi kita,” ucapnya.
tulis komentar anda