Perusahaan Sri Lanka Bikin Bajaj Listrik Panel Surya Futuristis
loading...
A
A
A
SRI LANKA - Transportasi umum roda tiga di Sri Lanka yang dinamakan Tuk Tuk sangat populer. Bentuknya nyaris mirip dengan transportasi roda tiga yang ada di Indonesia, Bajaj. Saking populernya transportasi itu, perusahaan teknologi Sri Lanka, Vega Innovation membuat sebuah kendaraan roda tiga konsep yang dinamakan ETX singkatan dari Electric Three-Wheeler.
Disebutkan Autoevolution merupakan transportasi roda tiga yang seluruhnya mengandalkan energi listrik untuk tenaga penggerak. Meski tampil sangat futuristis, Vega Innovation mengatakan harga transportasi roda tiga tersebut masih terjangkau. Pasalnya baterai yang digunakan ETX adalah baterai LFP (Lithium Iron Phospate) atau baterai lithium besi fosfat.
Diketahui baterai LFP memang lebih murah dibandingkan jenis baterai lainnya NCA dan NMC. Namun jenis baterai ini paling aman sebab suhunya lebih dingin dan tidak mudah meledak.
Untuk penyediaan infrastruktur yang masih terbatas di Sri Lanka, Eva Innovation berinovasi dengan memasang panel surya di ETX. Panel surya itu akan mensuplai kebutuhan listrik yang diperlukan apabila tenaga baterai yang ada di ETX menipis.
Dengan mengandalkan panel surya saja, ETX justru masih bisa menempuh jarak 46 kilometer. Jarak yang cukup ideal untuk kebutuhan transportasi jarak pendek. Apalagi Sri Lanka dilimpahi dengan sinar matahari yang melimpah seperti di Indonesia.
Eva Innovation sejatinya akan membawa konsep transportasi roda tiga listrik ini di ajang Geneva Motor Show 2021 yang harusnya digelar pada 17-24 Februari lalu. Sayangnya karena pandemi Covid-19, kehadiran ETX di pameran otomotif internasional itu gagal.
Eva Innovation, disebutkan Autoevolution, berharap kehadiran ETX bisa jadi contoh pengembangan transportasi roda tiga dengan energi berkelanjutan ramah lingkungan yang populer di kawasan Asia Tenggara. Misalnya di Thailand dan Indonesia.
Disebutkan Autoevolution merupakan transportasi roda tiga yang seluruhnya mengandalkan energi listrik untuk tenaga penggerak. Meski tampil sangat futuristis, Vega Innovation mengatakan harga transportasi roda tiga tersebut masih terjangkau. Pasalnya baterai yang digunakan ETX adalah baterai LFP (Lithium Iron Phospate) atau baterai lithium besi fosfat.
Diketahui baterai LFP memang lebih murah dibandingkan jenis baterai lainnya NCA dan NMC. Namun jenis baterai ini paling aman sebab suhunya lebih dingin dan tidak mudah meledak.
Untuk penyediaan infrastruktur yang masih terbatas di Sri Lanka, Eva Innovation berinovasi dengan memasang panel surya di ETX. Panel surya itu akan mensuplai kebutuhan listrik yang diperlukan apabila tenaga baterai yang ada di ETX menipis.
Dengan mengandalkan panel surya saja, ETX justru masih bisa menempuh jarak 46 kilometer. Jarak yang cukup ideal untuk kebutuhan transportasi jarak pendek. Apalagi Sri Lanka dilimpahi dengan sinar matahari yang melimpah seperti di Indonesia.
Eva Innovation sejatinya akan membawa konsep transportasi roda tiga listrik ini di ajang Geneva Motor Show 2021 yang harusnya digelar pada 17-24 Februari lalu. Sayangnya karena pandemi Covid-19, kehadiran ETX di pameran otomotif internasional itu gagal.
Eva Innovation, disebutkan Autoevolution, berharap kehadiran ETX bisa jadi contoh pengembangan transportasi roda tiga dengan energi berkelanjutan ramah lingkungan yang populer di kawasan Asia Tenggara. Misalnya di Thailand dan Indonesia.
(wsb)