Honda dan Toyota Akui Pasar Kendaraan Listrik Tak Menggiurkan
Kamis, 02 November 2023 - 20:55 WIB
TOKYO - Raksasa otomotif Honda dan Toyota telah menyuarakan keraguan mereka terhadap industri kendaraan listrik (EV) karena pasar sedang berjuang dengan rendahnya permintaan.
Setelah Honda dan GM membatalkan rencana memproduksi kendaraan listrik ramah anggaran, terlihat jelas bahwa pabrikan memandang kendaraan listrik bukanlah bisnis yang mendatangkan keuntungan, terutama mengingat berbagai faktor ketika konsumen memilih beralih ke kendaraan listrik.
Sebelumnya, proyek Honda-GM ini bertujuan untuk memanfaatkan teknologi baterai Ultium milik GM dan kendaraan listrik terjangkau tersebut diharapkan akan dirilis pada tahun 2027.
Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, CEO Honda Toshihiro Mibe menyampaikan bahwa inisiatif senilai USD5 miliar "akan sulit sebagai sebuah bisnis," yang menunjukkan bahwa rencana tersebut terlalu mahal untuk diterapkan.
Sentimen serupa juga diungkapkan dalam pernyataan bersama Honda dan GM, yang mengatakan keputusan itu diambil setelah studi dan analisis ekstensif.
Pemimpin pasar kendaraan listrik Tesla juga terpukul oleh lemahnya permintaan karena laba per saham (EPS) pada kuartal tersebut tercatat 10 persen lebih rendah dibandingkan dua tahun sebelumnya.
Ketika ditanya tentang penurunan permintaan baru-baru ini di AS. dalam acara otomotif di Tokyo, Chairman Toyota Akio Toyoda menyampaikan bahwa industri tidak boleh hanya mengandalkan kendaraan listrik untuk mencapai kelestarian lingkungan.
“Masyarakat akhirnya melihat kenyataan, Ada banyak cara untuk mencapai netralitas karbon” kata Toyoda.
Oleh karena itu, Toyota kini tengah menyusun strategi baru, mengembangkan dan menjajaki energi alternatif, yakni mesin bertenaga amonia.
Yakin akan mesin amonia sebagai solusi energi berkelanjutan, Toyota menjalin kemitraan dengan pabrikan China GAC Group, di mana Toyota juga memiliki saham, telah meluncurkan prototipe mesin amonia.
Mesin inovatif 2 liter empat silinder ini diklaim menghasilkan tenaga 161 hp dan mampu mengurangi emisi karbon hingga 90 persen.
Baca Juga
Setelah Honda dan GM membatalkan rencana memproduksi kendaraan listrik ramah anggaran, terlihat jelas bahwa pabrikan memandang kendaraan listrik bukanlah bisnis yang mendatangkan keuntungan, terutama mengingat berbagai faktor ketika konsumen memilih beralih ke kendaraan listrik.
Sebelumnya, proyek Honda-GM ini bertujuan untuk memanfaatkan teknologi baterai Ultium milik GM dan kendaraan listrik terjangkau tersebut diharapkan akan dirilis pada tahun 2027.
Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, CEO Honda Toshihiro Mibe menyampaikan bahwa inisiatif senilai USD5 miliar "akan sulit sebagai sebuah bisnis," yang menunjukkan bahwa rencana tersebut terlalu mahal untuk diterapkan.
Sentimen serupa juga diungkapkan dalam pernyataan bersama Honda dan GM, yang mengatakan keputusan itu diambil setelah studi dan analisis ekstensif.
Pemimpin pasar kendaraan listrik Tesla juga terpukul oleh lemahnya permintaan karena laba per saham (EPS) pada kuartal tersebut tercatat 10 persen lebih rendah dibandingkan dua tahun sebelumnya.
Ketika ditanya tentang penurunan permintaan baru-baru ini di AS. dalam acara otomotif di Tokyo, Chairman Toyota Akio Toyoda menyampaikan bahwa industri tidak boleh hanya mengandalkan kendaraan listrik untuk mencapai kelestarian lingkungan.
“Masyarakat akhirnya melihat kenyataan, Ada banyak cara untuk mencapai netralitas karbon” kata Toyoda.
Oleh karena itu, Toyota kini tengah menyusun strategi baru, mengembangkan dan menjajaki energi alternatif, yakni mesin bertenaga amonia.
Yakin akan mesin amonia sebagai solusi energi berkelanjutan, Toyota menjalin kemitraan dengan pabrikan China GAC Group, di mana Toyota juga memiliki saham, telah meluncurkan prototipe mesin amonia.
Mesin inovatif 2 liter empat silinder ini diklaim menghasilkan tenaga 161 hp dan mampu mengurangi emisi karbon hingga 90 persen.
(wbs)
tulis komentar anda