Hasil Investigasi Buktikan Daihatsu Sengaja Menyepelekan Keselamatan Konsumen

Rabu, 03 Januari 2024 - 09:10 WIB
Daihatsu Sengaja Menyepelekan Keselamatan Konsumen. FOTO/ DOK NCAAP
TOKYO - Buntut pemalsuan data soal keamanan kendaraan Daihatsu menghentikan sementara seluruh produksinya di Jepang hingga akhir Januari 2024.

BACA JUGA - 3 Kebohongan Besar Daihatsu yang Terbukti Melibatkan Mobil Buatan Indonesia





Hasil investigasi yang dilakukan Komite Pihak Ketiga menemukan bahwa semua pemalsuan data dilakukan agar semua model yang sedang dikembangkan pada saat itu lulus semua pengujian, memenuhi jadwal pengembangan dan angka penjualan yang ditargetkan.

Tim investigasi menemukan uji Tabrakan Tiang Samping yang melibatkan Toyota Raize dan Daihatsu Rocky, perlu mengirimkan laporan pengujian dan melakukan pengujian pada sisi pengemudi dan penumpang.

Dalam tes ini, hanya sisi penumpang yang diuji bersama saksi dan sisi pengemudi tidak diuji karena keterbatasan waktu

Daihatsu membuat pernyataan yang salah, untuk menguji speedometer, semua pengujian harus dilakukan dengan tekanan ban dalam kisaran +20kpa.

Artinya jika pengujian dilakukan pada kecepatan 200kpa, pengujian kedua perlu dilakukan pada kecepatan 220kpa untuk memastikan pengukur kecepatan memberikan pembacaan yang akurat.

Sebaliknya karena keterbatasan waktu, pihak yang terlibat tidak melakukan pengujian kedua dengan alasan penambahan 20kpa tidak mempengaruhi kinerja pembacaan meter sebenarnya.

Sebaliknya mereka memalsukan data dan tidak menjalankan tes kedua pada kecepatan 220kpa sehingga memberikan pembacaan speedometer yang sama dengan tekanan ban 200kpa.

Menurut laporan Nikkei Asia, pembuat mobil kompak asal Jepang ini diperkirakan menderita kerugian senilai lebih dari 100 miliar yen bukan hanya karena penutupan pabriknya, namun juga karena pembayaran kompensasi kepada pemasoknya.
(wbs)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More