Bisnis Automotif Menggeliat, Daihatsu Edukasi Konsumen

Rabu, 12 Agustus 2020 - 09:12 WIB
Sementara itu, pengamat automotif Bebin Djuana menilai, dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, apa pun yang bisa meningkatkan pendapatan harus dilakukan agar perusahaan bisa bertahan. Apalagi, penjualan automotif secara nasional masih redup, sehingga perlu strategi baru mencari peluang agar bisa terus berkompetisi.“Mungkin saja dari sektor servis bisa menutupi biaya operasional perusahaan,” tutur dia.

Sejumlah ATPM menyebutkan, kontribusi pendapatan layanan servis bisa menyumbang 20 sampai 30% dari target pendapatan tahunan. Dari unit yang masuk di diler untuk layanan purna jual itu, kontribusi terbesar pendapatan datang dari penjualan suku cadang yakni 65 %, sisanya dari layanan servis sebesar 35 %. (Lihat videonya: Meneguk Sejarah Panjang Indonesiadalam Secangkir Kopi)

Di sisi lain, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, tren indek manajer pembelian (PMI) manufaktur Indonesia mulai membaik Jika Maret angka PMI berada di level 27,5 maka pada Juli sudah naik menjadi 46,9. Penjualan kendaraan bermotor dan mobil juga menunjukkan tren meningkat. Jika pada Mei berada di level -82,3 % maka pada Juni sudah meningkat menjadi -54,6 %. Indeks Keyakinan Konsumen juga yang naik dari 77,8 pada Mei menjadi 83,8 pada Juni.

Tren positif ini harus menjadi momentum bagi pelaku usaha, khususnya industri otomotif untuk menggenjot pertumbuhan. Salah satunya melalui edukasi kepada konsumen agar memanfaatkan insentif yang disediakan guna menjaga performa kendaraannya tetap prima. (Hatim Varabi)
(ysw)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More