Gagal di Amerika, Bisakah Pabrikan Mobil Listrik VinFast Merebut Pasar Indonesia?

Sabtu, 10 Februari 2024 - 15:18 WIB
VinFast Indonesia sebagai batu loncatan untuk ekspansi lebih lanjut ke negara-negara Asia Tenggara. Foto: Reuters
JAKARTA - Ambisi VinFast untuk membuat gebrakan sebagai pabrikan mobil listrik Asia Tenggara yang sukses di Amerika tidak terwujud. Mobil mereka mendapat ulasan negatif, saham jeblok, dan target penjualan tidak tercapai.

Tahun ini, VinFast akan melenggang masuk ke pasar otomotif nasional, seiring kehadirannya di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 pekan depan. Bagaimana sebenarnya rencana mereka?

Ambisi Besar

Merasa sukses di Vietnam, VinFast dan pendirinya Pham Nhat Vuong punya ambisi besar di pasar mobil listrik. Yakni, memposisikan nama VinFast setara dengan pabrikan mobil global.

Salah satu langkahnya adalah masuk ke pasar Amerika tahun lalu. Sayangnya, jauh panggang dari api.

VinFast hanya menjual 395 unit mobil di Amerika sepanjang Desember 2023 menurut data dari Motor Intelligence. Mobil-mobil mereka di Amerika juga mendapat ulasan negatif. Konsumen mengeluhkan handling yang tidak konsisten dan performa mobil yang buruk.



Di kuartal 3 2023, VinFast juga hanya menjual 19,563 unit mobil. Jauh dibawah target 50,000 unit mobil di 2023.

VinFast juga bikin heboh bursa saham Nasdaq. Valuasi perusahaan sempat meroket hingga melebihi Mercedes-Benz dan BMW. Tapi, saham perusahaan sekarang jeblok ke angka USD6 dari puncaknya USD82,35 di akhir Agustus.

Meski demikian, perusahaan tersebut tetap berencana untuk membuka pabrik di Raleigh, North Carolina, dengan nilai investasi USD4 miliar.

VinFast sendiri mengandalkan tiga model mobil listrik, yakni VF e34, VF e35 (sekarang dikenal sebagai VF 8), dan VF e36 (sekarang dikenal sebagai VF 9) pada 2021.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More