Volkswagen, Renault, dan Stellantis Bersatu Lawan Mobil Listrik China
Jum'at, 23 Februari 2024 - 16:20 WIB
BEIJING - Volkswagen (VW), Renault, dan Stellantis melangkah keluar dari batasan biasa dalam industri otomotif, membentuk kemitraan strategis untuk memproduksi kendaraan listrik (EV) yang lebih terjangkau dan menutup kesenjangan dengan pesaing lainnya.
Menghadapi persaingan ketat dari China dan Tesla, ketiga perusahaan ini menyadari perlunya bertindak cepat dan berinovasi.
CEO Stellantis NV, Carlos Tavares menggarisbawahi bahwa tidak ada pilihan selain beradaptasi dengan perubahan cepat dalam industri.
Dia menyatakan perlunya melintasi batas-batas bisnis dan menggabungkan sumber daya pembangunan untuk memperkuat daya saing.
Namun momentum transisi ke kendaraan listrik masih menghadapi tantangan. Menurut BloombergNEF, penjualan kendaraan listrik secara penuh diperkirakan akan meningkat dari tingkat terendah sejak 2019, dan persaingan semakin ketat.
Hal ini tidak hanya memberikan tekanan pada produsen mobil Eropa, tetapi juga pada pemain besar seperti Tesla yang mengalami penurunan nilai pasar.
Masalah utama yang dihadapi industri ini termasuk berkurangnya insentif pemerintah, biaya perbaikan, dan ketidakpuasan konsumen terhadap kebijakan iklim yang mempengaruhi stabilitas keuangan mereka.
Selain itu, pemilu di AS. dan Eropa juga dapat meningkatkan sentimen anti-EV, sehingga menimbulkan tantangan tambahan.
Menghadapi persaingan ketat dari China dan Tesla, ketiga perusahaan ini menyadari perlunya bertindak cepat dan berinovasi.
CEO Stellantis NV, Carlos Tavares menggarisbawahi bahwa tidak ada pilihan selain beradaptasi dengan perubahan cepat dalam industri.
Dia menyatakan perlunya melintasi batas-batas bisnis dan menggabungkan sumber daya pembangunan untuk memperkuat daya saing.
Namun momentum transisi ke kendaraan listrik masih menghadapi tantangan. Menurut BloombergNEF, penjualan kendaraan listrik secara penuh diperkirakan akan meningkat dari tingkat terendah sejak 2019, dan persaingan semakin ketat.
Hal ini tidak hanya memberikan tekanan pada produsen mobil Eropa, tetapi juga pada pemain besar seperti Tesla yang mengalami penurunan nilai pasar.
Masalah utama yang dihadapi industri ini termasuk berkurangnya insentif pemerintah, biaya perbaikan, dan ketidakpuasan konsumen terhadap kebijakan iklim yang mempengaruhi stabilitas keuangan mereka.
Selain itu, pemilu di AS. dan Eropa juga dapat meningkatkan sentimen anti-EV, sehingga menimbulkan tantangan tambahan.
tulis komentar anda