Siap Tinggalkan Handal Motor, Chery Ingin Bikin Pabrik Sendiri untuk Kejar TKDN 80 Persen
Sabtu, 01 Juni 2024 - 17:36 WIB
JAKARTA - PT Chery Sales Indonesia (CSI) bersiap-siap untuk meninggalkan fasilitas pabrik milik PT Handal Motor Indonesia (HMI). Sebabnya, mereka ingin mengejar TKDN 80 persen yang tidak bisa dilakukan di pabrik Handal Motor.
Selama ini, Chery memang merakit seluruh lini produknya di Handal Motor. Ini memang menjadi syarat untuk mendapat subsidi potongan PPN 10 persen pada seluruh mobil listrik.
Sebagai informasi, pemerintah membuat regulasi yang mewajibkan produsen mobil listrik meningkatkan nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), dari 40 persen, menjadi 60 persen dan 80 persen secara bertahap.
Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia Rifkie Setiawan mengatakan, pihaknya akan mengikuti aturan yang ditetapkan.
Bahkan, saat ini Chery sedang berusaha untuk mengejar TKDN Omoda E5 hingga 60 persen.
Rifkie mengatakan bahwa saat ini di fasilitas milik Handal bisa memenuhi nilai TKDN maksimal hingga 60 persen.
Namun, untuk mencapai angka TKDN 80 persen ia mengungkapkan Chery harus memiliki pabrik sendiri.
“Kita kejar sampai 60 persen dan bertahap menjadi 80 persen. Itu bisa dilakukan setelah punya pabrik sendiri. Kita belum putuskan kejar 60 persen dengan Handal atau beli lahan baru,” kata Rifkie saat ditemui di Jakarta belum lama ini.
Rifkie mengungkapkan bahwa untuk menambah nilai TKDN, diperlukan investasi yang lebih besar. Ini berarti sejumlah komponen mobil sudah diproduksi secara lokal dan tidak lagi dikirim dari luar negeri untuk dirakit di Indonesia.
Selama ini, Chery memang merakit seluruh lini produknya di Handal Motor. Ini memang menjadi syarat untuk mendapat subsidi potongan PPN 10 persen pada seluruh mobil listrik.
Sebagai informasi, pemerintah membuat regulasi yang mewajibkan produsen mobil listrik meningkatkan nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), dari 40 persen, menjadi 60 persen dan 80 persen secara bertahap.
Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia Rifkie Setiawan mengatakan, pihaknya akan mengikuti aturan yang ditetapkan.
Bahkan, saat ini Chery sedang berusaha untuk mengejar TKDN Omoda E5 hingga 60 persen.
Rifkie mengatakan bahwa saat ini di fasilitas milik Handal bisa memenuhi nilai TKDN maksimal hingga 60 persen.
Namun, untuk mencapai angka TKDN 80 persen ia mengungkapkan Chery harus memiliki pabrik sendiri.
“Kita kejar sampai 60 persen dan bertahap menjadi 80 persen. Itu bisa dilakukan setelah punya pabrik sendiri. Kita belum putuskan kejar 60 persen dengan Handal atau beli lahan baru,” kata Rifkie saat ditemui di Jakarta belum lama ini.
Rifkie mengungkapkan bahwa untuk menambah nilai TKDN, diperlukan investasi yang lebih besar. Ini berarti sejumlah komponen mobil sudah diproduksi secara lokal dan tidak lagi dikirim dari luar negeri untuk dirakit di Indonesia.
tulis komentar anda