Banjir Kritik, Harley-Davidson Menghentikan Inisiatif Keragaman

Rabu, 21 Agustus 2024 - 08:10 WIB
Harley-Davidson, menghentikan inisiatif Keragaman, Kesetaraan, dan Inklusi (DEI) setelah banjir kritikan dari publik. Foto/Russian Today
JAKARTA - Pabrikan sepeda motor Amerika Serikat, Harley-Davidson , menghentikan inisiatif Keragaman, Kesetaraan, dan Inklusi (DEI) setelah banjir kritikan dari publik.

DEI merujuk pada langkah-langkah yang bertujuan untuk memastikan perwakilan yang setara bagi orang-orang dari berbagai latar belakang, terlepas dari ras, jenis kelamin, atau status disabilitas.

Harley-Davidson menjadi sasaran kritik oleh influencer Robby Starbuck, yang berjanji untuk mengungkap perusahaan-perusahaan yang menerapkan kebijakan woke dan untuk "mengembalikan kewarasan."



Lantaran besarnya tekanan publik, merek motor ikonik yang dikenal dengan citra maskulinnya itu mengatakan akan fokus untuk mempertahankan komunitas pengendara setianya.

Baca Juga: Harley Davidson Dimodifikasi untuk Mengantarkan Jenazah

Dalam pernyataan di X, Harley-Davidson mengatakan akan meninjau semua sponsor dan organisasi luar yang berafiliasi dengannya serta fokus pada pengembangan olahraga motor. Mereka akan menghentikan beberapa sponsorship, termasuk festival Kebanggaan LGBTQ, dan mengakhiri hubungannya dengan Human Rights Campaign, kelompok advokasi LGBTQ terkemuka.

Perusahaan juga menyatakan sangat sedih dengan negativitas di media sosial dalam beberapa minggu terakhir.

Dalam pernyataannya, perusahaan yang berbasis di Milwaukee tersebut juga mengatakan tidak “mengoperasikan fungsi DEI sejak April 2024,” dan bahwa mereka tidak memiliki “kuota perekrutan” atau “tujuan pengeluaran keragaman pemasok.”



Harley-Davidson telah menjadi anggota korporat dari Kamar Dagang LBGT Wisconsin dan dilaporkan telah mendanai acara bertema Kebanggaan. Perusahaan telah mendapat kritik dari banyak pengendara sepeda motor AS karena terlibat dalam berbagai inisiatif LGBTQ, dan dilaporkan kehilangan sebagian dari basis penggemarnya.

Pada bulan Juli, Starbuck mengklaim Harley-Davidson telah menjadi salah satu merek yang paling dicintai di Amerika, tetapi baru-baru ini di bawah CEO Jochen Zeitz, mereka telah menjadi sangat woke. Woke Culture adalah istilah yang menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir dan mengacu pada gerakan yang mempromosikan kesadaran sosial dan politik, terutama seputar ras, gender, dan keadilan sosial.

Sebelumnya, Tractor Supply, dan pembuat peralatan pertanian John Deere juga mundur dari kebijakan keragaman korporat setelah kampanye tekanan yang dipimpin oleh aktivis tersebut. Kritik terhadap DEI telah mempertanyakan efektivitas inisiatif yang bertujuan membuat organisasi lebih beragam dan inklusif, yang menyebabkan tekanan pada perusahaan untuk mengurangi beberapa program tertentu.
(msf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More